KILASBANDUNGNEWS.COM – Pada bulan Desember 2022 nanti, Multi Lane Free Flow (MLFF) akan mulai di terapkan dalam bertransaksi di gerbang tol. Implementasi ini akan dilakukan secara bertahap di beberapa jalan tol di Indonesia dan melalui aplikasi Cantas.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris BPJT Triono Junoasmono pada acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang diselenggarakan Bank Indonesia di Nusa Dua, Bali, Senin (11/07/22).

Triono mengatakan, pada akhir tahun 2022 sistem ini akan diimplementasikan di beberapa jalan tol sebagai tahapan masa transisi. Di mana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik.

“Saat ini kita tengah fokuskan tahap pengembangan aplikasi Cantas, finalisasi proses pemasangan gantry dan perangkat kamera sehingga semua tahapan bisa segera tuntas dan berjalan dengan baik sebelum diimplementasikan dan digunakan masyarakat secara bertahap pada bulan Desember 2022. Selanjutnya akhir tahun 2023 mendatang akan diimplementasikan secara keseluruhan di seluruh Jalan Tol di Indonesia,” kata Triono dalam keterangannya., dikutip Rabu (13/07/2022).

Secara garis besar, Triono menjelaskan, inovasi teknologi MLFF merupakan suatu terobosan layanan transaksi di Jalan Tol tanpa sentuh yang dilakukan secara otomatis melalui aplikasi di smartphone menggunakan sistem server based dengan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan data kendaraan dikenali menggunakan satelit.

“Nantinya, saat teknologi MLFF mulai diimplementasikan para pengguna Jalan Tol dapat melakukan pembayaran non-tunai tanpa tap kartu, yakni hanya dengan mengunduh dan mendaftar data pribadi pada aplikasi bernama Cantas pada smartphone masing-masing yang telah terkoneksi internet. Kemudian setelah kalkulasi tarif terkoneksi pada aplikasi, uang dari masing-masing instrumen pembayaran milik tiap pengguna juga akan berkurang otomatis,” kata Triono.

Triono menambahkan, perangkat yang digunakan pada transaksi nirsentuh MLFF adalah berupa Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU.

Dengan sistem tersebut, ia mengatakan, pengguna Jalan Tol tentunya akan memiliki user experience yang semakin lebih baik, memperoleh efisiensi biaya operasi dan juga mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan. Kita ketahui, salah satu mitigasi perubahan iklim adalah mengurangi konsumsi bahan bakar berbasis fosil seperti BBM.

“Selain memudahkan pengguna jalan karena bayar tol tanpa hambatan, informatif, aman, nyaman dan berkelanjutan dan juga dapat meningkatkan efisiensi pendapatan tol bagi Badan Usaha Jalan Tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat. Dengan sistem tersebut, pengguna Jalan Tol akan semakin lebih nyaman dalam melakukan perjalanan,” tambahnya.

Di sisi lain, Triono menjelaskan, penggunaan teknologi MLFF di Jalan Tol tidak menghilangkan peranan Bank dan BUJT terkait kegiatan transaksi pengumpulan tol dan pengusahaan Jalan Tol. Adanya Sistem MLFF menjadikan sistem transaksi tol menjadi terintegrasi dalam aplikasi transaksi di Jalan Tol.

“Harapan kita ke depan dalam pelaksanaan transaksi digital di Jalan Tol seluruhnya dapat berbasis digital payment mulai dari bayar tol, membeli makan dan keperluan di Rest Area yang hanya menggunakan satu smartphone untuk semua transaksi,” ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah melakukan inovasi penerapan teknologi transaksi nirsentuh tanpa kartu di Jalan Tol atau dikenal Multi Lane Free Flow (MLFF). Penerapan teknologi tersebut merupakan bentuk inovasi dan transformasi digital di Jalan Tol dengan konsep intelligent toll road system (ITRS) yang mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0. (Sumber : Detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.