Banyak Laga Terancam Ditunda, Persib Buka Peluang Pindah Kandang?

KILASBANDUNGNEWS.COM – “Coba sebut negara di Eropa yang menunda pertandingan sepak bola ketika ada pemilu di negaranya? Tidak ada. Kita tidak bisa mengatakan ini budaya di Indonesia.”

Begitulah tanggapan Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts terhadap situasi yang menimpa dunia sepak bola di Indonesia. Menurutnya di negara lain meski banyak agenda kenegaraan sedang berlangsung, pertandingan sepak bola tetap terus digelar.

Ia berkata demikian sebab dua laga big match di Liga 1 2019 yang melibatkan Persib Bandung terancam ditunda.

Klub berjulukan Maung Bandung itu dijadwalkan menjamu Persebaya Surabaya pada 19 Oktober (pekan ke-23), dan Persija Jakarta pada 28 Oktober (pekan ke-25).

Selain karena tensi dua laga tersebut yang terbilang tinggi, potensi penundaan juga disebabkan situasi keamanan dan politik di Bandung yang belum kondusif.

Memang dalam beberapa hari terakhir tengah marak aksi demonstrasi yang dilakukan aliansi mahasiswa di Bandung untuk menolak RUU KUHP dan RUU KPK.

“Saya tidak tahu tentang situasi politik di negeri ini tetapi saya fokus dalam sepak bola, dan apapun konsekuensi yang menimpa sepak bola, kami harus menerima itu,” kata Robert Alberts.

Bukannya mau menyalahkan pihak pengaman. Menurut Robert Alberts, masalah banyaknya laga yang ditunda karena alasan keamanan seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak dalam sepak bola Indonesia, termasuk suporter, untuk segera berbenah.

Ia meminta agar semua suporter di Indonesia bisa lebih tertib dalam menyaksikan pertandingan sepak bola agar pertandingan berjalan aman dan kondusif.

Bila para suporter murni datang untuk menyaksikan pertandingan dan bukan untuk membuat keributan maka pertandingan pun tak perlu dijaga ketat oleh pihak keamanan.

“Suporter juga harus mengerti, kalau mereka datang ke stadion untuk menikmati pertandingan sepak bola. Bukan untuk buat keributan dengan tim lain,” ujar pelatih 64 tahun itu.

“Ini adalah proses pendidikan yang harus dilalui, kami ingin terus main bola, bebas, tidak terikat situasi politik di sebuah negara,” tegas Robert.

Sementara itu pelatih fisik Persib Yaya Sunarya, menyebut tidak menutup kemungkinan bagi Persib untuk pindah kandang, bila memang ada potensi penundaan laga lagi yang harus dialami Persib.

Menurutnya, ancaman penundaan ini bersifat merugikan bagi Persib karena seringkali membuat persib kehilangan momentum. Penundaan juga membuat beberapa program latihan yang disusun menjadi berantakan.

“Kami belum tahu, hanya kalau melihat situasi politik saat ini, mungkin akan ada penundaan lagi. Ya, kemarin coach bilang agar sebisa mungkin kami tetap main,” kata dia.

“Artinya, pertandingan jangan sampai ditunda. Mungkin bisa saja kami pindah kandang untuk sementara waktu, agar bisa tetap bertanding. Ya, mungkin nanti coach yang bilang ke manajemen,” kata Yaya Sunarya.***