KILASBANDUNGNEWS.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan larangan sementara ekspor minyak goreng dan bahan bakunya telah meningkatkan pasokan minyak goreng curah di dalam negeri. Seiring pasokan yang melimpah harga minyak goreng curah disebut telah menurun.
Airlangga mengungkap, setelah adanya larangan ekspor pasokan minyak goreng curah pada bulan April meningkat menjadi 211.638,65 ton per bulan atau 108,74% dari kebutuhan.
“Ini melebihi kebutuhan bulanan nasional,” katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/5/2022).
Total itu lebih dari pasokan kebutuhan minyak goreng dalam negeri, di mana sebesar 194.634 ton per bulan. Sedangkan sebelum dilakukannya larangan ekspor, pasokan minyak goreng curah hanya mencapai 64.626,52 ton atau 33,2% dari kebutuhan per bulan.
“Sejak dilaksanakannya pelarangan sementara ekspor per tanggal 28 April 2022, pemerintah telah melakukan langkah, dan koordinasi, serta evaluasi untuk melakukan pemantauan di lapangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dengan dengan harga terjangkau di masyarakat,” lanjutnya.
Terkait harga minyak goreng curah di pasaran, Airlangga mengatakan saat ini sudah terjadi penurunan. Berdasarkan pantauan harga minyak goreng curah sebelum pelarangan, harga minyak goreng curah mencapai Rp 19.800 per liter.
“Sesudah pelarangan ekspor ini turun menjadi di kisaran Rp 17.200 sampai Rp 17.600/liter,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan untuk mencabut larangan ekspor minyak goreng pada 23 Mei 2022. Keputusan itu juga diambil mempertahankan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada petani.
“Berdasarkan data pasokan yang semakin terpenuhi dan terjadinya tren penurunan harga di berbagai daerah, serta untuk l mempertahankan harga TBS petani rakyat, maka presiden telah memutuskan untuk mencabut larangan ekspor pada tanggal 23 Mei atau hari Senin minggu depan,” pungkasnya. (Sumber : Detik.com)