Bandung – Setelah sukses meluncurkan aplikasi BandungHub, Juni lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengembangkan aplikasi tersebut. Hasilnya aplikasi tersebut direplikasi di kota-kota lain di Indonesia sehingga namanya pun berubah menjadi IndoHub.
Penggunaan IndoHub di kota lain pun mendapat dukungan penuh dari Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Oded M. Danial dengan meresmikan aplikasi tersebut secara langsung di Hotel Aryaduta Bandung, Jumat (7/9/2018). Oded menilai aplikasi itu merupakan bagian dari prinsip kolaborasi yang dijunjung Kota Bandung.
“Aplikasi yang terus kita kembangkan ini merupakan bagian dari upaya-upaya inovasi Kota Bandung. Alhamdulillah kita mengajak kota/kabupaten lain untuk bersama-sama berkolaborasi untuk kegiatan inovasi ini,” tutur Oded.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Ruswandi mengungkapkan, perubahan nama BandungHub menjadi IndoHub dibarengi dengan pengembangan konten aplikasi. Selain terhubung dengan kamera CCTV Area Traffic Control System (ATCS) Kota Bandung, IndoHub kini juga terkoneksi dengan sistem tanggap darurat Kota Bandung.
“Ada koneksi dengan Dinkes (Dinas Kesehatan) dan Damkar (Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana,” ucap Didi.
Dengan aplikasi ini, warga dapat mengakses layanan Layad Rawat yang dikelola oleh Dinas Kesehatan. Selain itu juga bisa menghubungi layanan di Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung.
“Kalau kemarin baru CCTV-nya. Kalau sekarang sudah ada konten lain seperti antar jemput, untuk bersepeda sudah ada, dan beberapa yang lain,” katanya.
Karena instansi lintas sektor memanfaatkan aplikasi ini, IndoHub akan langsung berada di bawah pengelolaan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung. Berbagai layanan di lintas dinas dapat menggunakan platform ini untuk mempermudah masyarakat mengakses layanan.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyampaikan, Indohub akan menjadi semacam portal informasi publik bagi warga Bandung. Aplikasi ini juga akan menyampaikan berbagai informasi publik.
“Publik bisa mengakses semua jenis layanan atau informasi. Bisa tentang harga, kegiatan, open data, dan informasi-informasi yang sudah kita miliki. Layad rawat dan call center,” jelas Ahyani.
Pihaknya akan mengatur agar berbagai informasi itu dapat dengan nyaman dan mudah dinikmati oleh masyarakat.
“Lebih mudah, masyarakat cuma tinggal milih menu menu, tidak membebani untuk mengunduh banyak aplikasi,” ucapnya.***