Bandung – Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin mengimbau kepada warga Bandung yang akan mudik agar tetap konsentrasi dan berdoa selama perjalanan. Hal tersebut demi kenyaman dan kelancaran selama perjalanan.
“Selalu sabar jika perjalanan macet. Selain itu berdoa untuk keselamatan agar sampai kampung halaman,” ujar Solihin di dalam bus saat memantau arus mudik Idulfitri 1439H, di Terminal Leuwipanjang Kota Bandung, Kamis (14/6/2018).
Solihin berpesan kepada warga Bandung yang akan mudik agar teliti ketika pergi. Diawali dari memeriksa setiap sudut rumah agar ketika dalam perjalanan tidak ada yang lupa.
“Periksa listrik, gas dan sebagainya. Itu hal utama ketika meninggalkan rumah,” tutur Solihin.
Setelah rumah sudah aman, maka sebagi warga harus lapor ke RT/RW setempat karena rumah akan ditinggal mudik beberapa hari ke depan.
“Sampaikan berbagi informasi tentang rumah kita. Itu demi kenyamanan bersama,” kata Solihin dalam rilis Pemerintah Kota Bandung.
Solihin pun mengimbau, kepada para pengguna jalan lebih sabar dan berhati-hati. Karena sulit untuk memprediksi kelancaran lalu lintas saat musim mudik seperti saat ini.
“Informasinya memang update. Tetapi kita juga tidak tahu beberapa menit kemudian. Maka saya sarankan harus tetap sabar dalam perjalanan. Intinya santai asal selamat sampai tujuan,” pesan Solihin.
Saat pemantauan mudik, Solihin juga menyempatkan untuk memeriksa kelaikan sejumlah bus.
“Dimulai dari rem, lampu, stir, kopling dan sebagainya. Ini harus laik terpenuhi dimana kendaraan membawa puluhan orang untuk mudik,” tegasnya.
Di terminal Leuwipanjang, hingga H-3 sebanyak 9.407 penumpang dengan 615 bus tiba. Sedangkan jumlah penumpang yang berangkat yaiu 10.446 orang dengan 566 bus.
Selama momen mudik berlangsung, Pemkot Bandung melalui jajaran Dinas Perhubungan bersama polisi mengerahkan pasukan untuk kelancaran lalu lintas. Di samping itu, Dinas kesehatan pun membuka posko kesehatan di sejumlah titik.
Sedangkan Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan pun terdapat posko sosial mengenakan para ‘rompi merah’ bersiap jika ada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di di seputar terminal.***