KILASBANDUNGNEWS.COM – Penyebaran virus Corona begitu masif di Indonesia. Covid – 19 varian Delta disebut jadi penyebabnya karena memiliki tingkat penularan 97 persen lebih tinggi dibandingkan varian aslinya.
Hal itu menginspirasi warga Kota Bandung, Simon Yudistra Sanjaya (57), untuk membuat kabin terapi perawatan pasien COVID-19 yang dinamainya ‘Kabin Pasien Delta’.
“Jadi Kabin Pasien Delta ini dibuat untuk mencegah penularan virus Corona Delta dari pasien kepada tenaga medis, juga kepada keluarga yang menjenguk. Sekarang banyak nakes yang wafat, ini bahaya kalau dibiarkan. Pelemahan layanan fasilitas kesehatan kalau makin lemah, nanti makin banyak pasien COVID yang wafat,” ujar Simon saat ditemui detikcom, Jumat (30/7/2021).
Cara kerjanya, pasien yang terkonfirmasi COVID-19 dimasukkan ke dalam kabin tersebut. Di dalamnya pasien bisa menghirup udara yang telah dimurnikan dengan teknologi HEPA Filter.
“Di dalamnya ada pemurni udara anti virus yang menyedot udara di dalam kabin, lalu udara yang telah disedot akan disinari oleh ultraviolet, nanti virus dimatikan di dalam sana, lalu udara tersebut dikeluarkan lewat HEPA Filter 0,1 mikron, udara yang ke luar sudah steril,” katanya.
Dimensi dari kabin tersebut kurang lebih 180 x 120 centimeter. Kabin tersebut memiliki dinding dari kaca transparan dan satu akses masuk. Simon juga menambahkan sejumlah fitur dalam Kabin Pasien Delta rancangannya.
“Di dalamnya ada 15 sarana untuk pasien mulai dari meja makan, televisi, wastafel mini untuk buang dahak, sikat gigi, ada juga saluran untuk buang air kecil dan air besar, kemudian semprotan untuk membersihkannya,” kata Simon.
“Ada juga untuk bilas, lalu ada untuk menyimpan baju, untuk menyimpan laptop, kantong plastik sampah, ada juga tempat mengecas hape, dan ada interkom yang paling penting, sehingga pasien bisa berkomunikasi dengan keluarganya yang menjenguk,” lanjut Simon.
Kabin itu juga dilengkapi dengan kamera CCTV, sehingga dokter bisa memantau kondisi pasien Covid – 19 secara real time. Penerapan Kabin Pasien Delta ini salah satunya digunakan di Pasar Andir, Kota Bandung.
“Jadi saya kenal dengan pemilik Pasar Andir. Beliau ketika itu setelah PSBB tahun lalu mau buka, diharuskan ada fasilitas ruang isolasi. Staf beliau memberi tahu saya. Saya pikir semacam uji coba saya kasih pinjam jadi taruh di sini, oleh karena itu Pasar Andir pernah mendapatkan predikat pasar paling siap menghadapi COVID-19,” katanya.
Selain Kabin Pasien Delta, Simon juga menciptakan pemurni udara dan juga Baju Vitamin D yang ditujukan untuk membantu penanganan COVID-19 di Indonesia, khususnya di Kota Bandung.
Ide-ide dan produk yang dicetuskannya ini pernah dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Kementerian Kesehatan tetapi belum mendapatkan respon apapun. “Tidak ada yang memberikan respon,” tuturnya. (Sumber : health.detik.com)