Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) di Jalan Dipati Ukur, Bandung. (Foto: Istimewa)

Bandung – Sebanyak 2.304 calon mahasiswa diterima di Universitas Padjadjaran (Unpad) tahun akademik 2018/2019 dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Wawan Hermawan mengatakan, calon mahasiswa yang diterima harus melakukan registrasi administratif di Grha Sanusi Hardjadinata pada hari Rabu (9/5/2018).

Menurut Wawan, agar calon mahasiswa yang melakukan registrasi tidak membeludak, Unpad telah mempersiapkan meja pelayanan sebanyak 36 buah.

“Kita atur antrean yang masuk ke Grha Sanusi. Satu kali masuk bisa 800 orang. Kita targetkan, 10 sampai 15 menit sudah dapat Kartu Tanda Mahasiswa,” kata Prof. Wawan kepada wartawan, Rabu (9/5/2018).

Registrasi administratif meliputi verifikasi berkas persyaratan yang harus dibawa calon mahasiswa, menetapkan Nomor Pokok Mahasiswa, serta melakukan foto dan cetak Kartu Tanda Mahasiswa.

Calon mahasiswa yang dinyatakan diterima di jalur SNMPTN melakukan pengisian biodata dalam jaringan (online), mengisi survei yang diberikan Unpad, serta mengisi berbagai kelengkapan administratif lainnya.

“Selain mendapatkan Kartu Tanda Mahasiswa, calon mahasiswa juga akan diikutsertakan pada keanggotaan BPJS. Ini dilakukan sebagai upaya Unpad dalam memberikan pelayanan maksimal kepada mahasiswa,” katanya melalui rilis yang diterima prssnibandung.com.

Dari 2.304 orang, sekitar 400-an calon mahasiswa mendaftar pada program bantuan Bidikmisi. Wawan menjelaskan, pihaknya tengah melakukan verifikasi terhadap pendaftar Bidikmisi. Proses ini bertujuan agar penerima Bidikmisi sesuai dengan hakikatnya.

Sementara itu, Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Arry Bainus mengatakan apabila calon mahasiswa tidak melakukan registrasi, maka status kelulusannya dianggap batal.

“Kita membatalkan kelulusannya, karena registrasi SNMPTN ini hanya satu kali, tanggal 8 Mei ini. Tidak ada tambahan waktu,” ujar Arry.

Pembatalan juga ditetapkan bagi calon mahasiswa yang terbukti mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di hari yang sama. Arry mengatakan, selain status calon mahasiswa dicabut, sekolah asalnya juga akan diberikan sanksi.

“Lulusannya jelas dibatalkan, baik di SNMPTN dan SBMPTN. Karena sudah tidak jujur,” kata Arry.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.