KILASBANDUNGNEWS.COM – Di tengah pandemi, sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun di daerah yang saat ini mengalami perlambatan.
Melalui forum Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah atau TPAKD Jawa Barat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bank Indonesia, lembaga jasa keuangan, senantiasa mengakselerasi perluasan akses keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, salah satunya pengembangan ekosistem sektor jasa keuangan dengan perluasan layanan UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat klaster.
Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono mengatakan pemberian KUR kepada para petani ini sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi. Dan untuk kali ini penyaluran KUR diberikan kepada Klaster Tani Ubi Cilembu di Kabupaten Sumedang.
“Untuk mendukung upaya tersebut, diimplementasikan program Smart Farming PT BNI dalam rangka mendorong Pemulihan Ekonomi melalui penyaluran KUR Tani kepada Klaster Tani Ubi Cilembu di Kab. Sumedang,” ucapnya.
Menurut Indarto, pembiayaan KUR sektor pertanian akan diberikan secara masif melalui pendampingan, pelatihan, dan pengembangan sektor pertanian secara komprehensif.
“Untuk tahap awal,disalurkan KUR kepada 2 kelompok tani Ubi Cilembu sebesar Rp850 juta dengan jumlah 21 Petani yang berasal dari 4 (empat) area Kecamatan yaitu Kecamatan Pamulihan, Sukasari, Rancakalong, dan Tanjungsari dengan luas lahan +/- 21 Ha,” jelasnya.
Indarto berharap, program ini dapat terus berlanjut dan membantu petani lainnya dan di tahun 2021 ini direncanakan akan disalurkan kepada 500 petani dengan luas lahan sekitar 482 ha.
“Dukungan lembaga jasa keuangan kepada Klaster Tani Ubi Cilembu tidak hanya penyaluran fasilitas kredit saja, tetapi produk jasa keuangan lainnya seperti Asuransi Jiwa Mikro dan Program Pensiun bagi Petani melalui program Dana Pensiun Lembaga Keuangan,” imbuhnya.
Indarto menambahkan, bahwa TPAKD mengharapkan dukungan khususnya dari perbankan disektor pertanian juga dilakukan melalui pengelolaan kewirausahaan pertanian yang merupakan kegiatan menyongsong pertanian 4.0 atau smartfarming, serta aktivitas lainnya.
“Rangkaian program tersebut menjadi komitmen bersamadalam mendukung pemerintah terkait ketahanan pangan nasional yang merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” ujarnya. (Parno)