KILASBANDUNGNEWS.COM – Partisipasi masyarakat untuk terus menggalakan program pengelolaan sampah melalui gerakan Kurangi Pisahkan Manfaatkan sampah (Kang Pisman) terus mengalir. Kali ini kreativitas masyarakat diwujudkan lewat pembuatan Senam Kang Pisman.
Senam Kang Pisman lahir dari salah seorang pegiat senam kawakan dari Kota Bandung, Sumarmo. Menurutnya, kehadiran senam bukan hanya menyoal urusan kebugaran semata, namun sekaligus bisa menjadi media penyampaian pesan.
“Saya tahu salah satu program unggulan dan bagus dari Pak Wali Itu ada Kang Pisman. Menurut saya ini sangat luarbiasa untuk ikut mengatasi masalah sampah. Ini Kota Bandung berkampanye tentang sampah,” ucap pria yang karib disapa Bah Marmo ini di Balai Kota Bandung, Rabu (19 Mei 2021).
Menurut Bah Marmo, pembuatan Senam Kang Pisman sudah sejak 2020 silam. Hanya saja karena datang pandemi Covid-19 maka belum sempat digebyarkan. Namun dia sudah mengunggah rekaman video Senam Kang Pisman melalui Youtube.
Bah Marmo menuturkan, Senam Kang Pisman merupakan kombinasi antara gerakan senam kebugaran dan gerakan tertentu bertemakan aktivitas yang menyangkut penuntasan masalah sampah. “Contohnya itu saya masukin juga beberapa gerakan seperti sedang menyapu,” katanya.
Masih menurut Bah Marmo, lewat Senam Kang Pisman ini pesan-pesan mengenai program pengelolaan sampah juga disampaikan lewat lirik lagu pengiring ciptaannya. Sementara untuk aransemen music dibantu oleh Rahmat Firdaus.
“Kang Pisman di Kota Bandung, satu langkah tanggulangi sampah agar lingkungan bersih dan sehat, mengawali semangat di kehidupan,” ucap penyayi saat menyanyikan petikan lagu Senam Kang Pisman.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial sangat berterima kasih karena masyarakat yang sudah merespon dengan karya kreatif, dalam rangka mendukung program Kang Pisman. Terlebih Senam Kang Pisman memiliki manfaat ganda sebagai sarana untuk mengolah kebugaran sekaligus kampanye soal pengelolaan sampah.
“Kalau ingin maju, memang harus ada gerakan. Insyallah kalau dengan gerakan bisa cepat. Ini bagus berkreasi tapi juga jadi sehat,” katanya.
Oded menyarankan agar Senam Kang Pisman ini dilombakan, sehingga sosialisasinya semakin masif. Masyarakat akan merasakan manfaat kebugaran sekaligus diajak menangani masalah sampah melalui gerakan Kang Pisman.
Selain itu, sambungnya, melalui lomba ini juga memancing masyarakat lebih produktif berkarya di tengah pandemi. Sebab, lomba bisa dilaksanakan secara virtual guna menghindari kerumunan.
“Coba dibuatkan lomba, itu jadi bagian dari sosialisasi. Lombanya ini bisa secara virtual dari tempatnya masing-masing. Hal yang seperti ini sosialisasinya harus dengan praktek,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama juga turut hadir Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Bandung, Deni Muktiwibawa. Ia memaparkan, penciptaan senam baru yang dinamai Senam Wibawa Mukti.
Deni menuturkan, Senam Wibawa Mukti merupakan hasil penggabungan dari banyak cabang olahraga (cabor) senam, kemudian dikolaborasikan dengan sejumlah unsur budaya, baik dari gerakan maupun instrument pengiringnya.
“Senam Wibawa Mukti ini adalah kolaborasi 12 cabang olahraga. Ini alhamdulillah bisa menyatukan semua cabor, karena biasanya ada ego masing-masing cabor,” ujar Deni.
Deni mengungkapkan, satu bulan lalu Senam Wibawa Mukti sudah ditampilkan saat beraudiensi di Kementerian Pemuda dan Olahraga. (rls)