Selain Drumpori, Ini Strategi DPU Kota Bandung Antisipasi Banjir

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi memberikan keterangan pada acara Bandung Menjawab di Auditorium Roasada, Balai Kota Bandung, Selasa (21/7/2020). (Foto: Humas Pemkot Bandung)

KILASBANDUNGNEWS.COM – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung gencar menambah drumpori ke seluruh wilayah permukiman warga. Sampai awal Juli 2020, sebanyak 1.797 drumpori dibuat di Kota Bandung.

Kepala DPU Kota Bandung, Didi Ruswandi mengungkapkan, keberadaan drumpori cukup efektif untuk menyerap air saat datang musim penghujan. Sehingga volume air yang masuk ke drainase atau jalanan bisa cukup berkurang.

“Sekarang itu jumlahnya sudah mencapai 1.797 per 10 Juli kemarin. Diharapkan akhir tahun terbangun 3.500 drumpori. Kita sudah gerakan setiap UPT (Unit Pelaksana Teknis),” ucap Didi pada acara Bandung Menjawab di Auditorium Rosada, Balai Kota Bandung, Selasa (21/7/2020).

Didi optimis target tersebut tercapai karena minat masyarakat di lapangan yang cukup tinggi untuk membuat drumpori di halaman rumah.

“Seperti di Cigadung, awalnya masyarakat ‘hare-hare’ tapi pas turun hujan jadi meningkat animonya. Kecamatan juga sudah banyak yang mengajukannya,” tuturnya.

Didi menyebutkan, apabila seluruh rumah di Kota Bandung membuat drumpori, setidaknya akan ada 500.000 unit. Itu dilakukan secara bertahap dengan dibarengi edukasi kepada masyarakat. Tujuannya agar lebih banyak yang berminat memasang drumpori di rumah, tempat bekerja ataupun ruang publik lainnya.

Selain itu, sambung Didi, tahun ini DPU sudah merencanakan untuk membuat sumur imbuhan sedang. Dengan prinsip yang hampir mirip dengan drumpori, namun memiliki kapasitas daya serap yang lebih besar.

“Ada dua paket itu sumur imbuhan sedang. Volumenya lebih besar dari drum pori yaitu sekitar 60-100 meter kubik. Ini akan coba dipasang di Rusunawa Cingised. Selain itu, program KCIC (Kereta cepat China-Indonesa) di bawah layangnya dijadikan kolam retensi sekaligus sumur imbuhan sedang,” bebernya.

Selain itu, dalam upaya antisipasi banjir, kolam retensi di Jalan Bima sudah bisa berfungsi menahan sementara luapan air Daerah Aliran Sungai (DAS) Citepus. Meskipun, saat ini pembangunannya belum rampung, mengingat dibuat secara swakelola. (rls)