Bandung – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan menggabungkan tiga kawasan yaitu Patimban, Kertajati dan Cirebon menjadi kawasan khusus yang diberi nama Segitiga Rebana (Cirebon, Patimban, Kertajati). Nantinya, segitiga ini akan menjadi kawasan yang paling maju dan futuristik di Jawa Barat.
Hal tersebut diutarakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai Rapat Pimpinan bersama kepala OPD di Gedung Sate Bandung, belum lama ini.
“Kita akan segera merilis kawasan Segitiga Rebana, Cirebon-Patimban-Kertajati, ini akan menjadi kawasan paling maju dan futuristik di masa depan,” ujar Emil, panggilan Gubernur.
Pihaknya masih mengkaji luas keseluruhan kawasan Segitiga Rebana. Namun Emil menyebut, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati merupakan batas paling selatan, batas utaranya Pelabuhan Patimban dan timurnya yaitu Pelabuhan Cirebon.
“Luas area segitiganya masih dikaji pokoknya perbatasannya dari Kertajati di selatan, ke utaranya Pelabuhan Patimban dan ke timurnya Pelabuhan Cirebon,” jelasnya.
Bila Segitiga Rebana ini sudah terealisasi, Emil meminta semua industri padat karya di sepanjang DAS Citarum untuk pindah ke kawasan tersebut. Ia pun sudah berkoordinasi dengan ketua Apindo Jabar dan bertemu dengan para pengusaha beberapa waktu lalu terkait hal itu. Dengan begitu maka akan berdampak pada hilangnya pencemaran limbah di DAS Citarum.
“Jadi industri-industri, khususnya padat karya akan dipindahkan ke sana dan kita sudah bicara dengan Apindo, jadi pabrik-pabrik sepanjang Citarum akan dipindah ke sana,” terang Emil seperti dilansir laman resmi Pemprov Jabar.
Kawasan Segitiga Rebana ini juga akan diupayakan menjadi Special Economic Zone atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sehingga anggaran akan didukung penuh oleh APBN. Hal inipun akan mempermudah pada proses perizinan industri dan perpajakan.
“Akan kami perjuangkan menjadi KEK sehingga (penggunaan) APBN, perizinan, perpajakan bisa jauh lebih baik dan menguntungkan. Kami perkirakan Ribuan industri pindah ke segitiga itu,” ujarnya.
Direncanakan, Segitiga Rebana akan terwujud pada tahun 2021.
“Tahun ini kita mulai studi perencanaan, konstruksinya kemungkinan tahun depan sehingga di tahun ketiga sudah mulai,” kata Emil.***