KILASBANDUNGNEWS.COM -Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperoleh penghargaan sebagai Kota Peduli Hak Asasi Manusia Tahun 2018, dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia pada acara peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia 2019 di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Selasa (10/12/2019).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Jenderal HAM Kemenkumham RI Mualimin Abdi kepada Wali Kota Bandung Oded M. Danial.
Usai menerima penghargaan, Oded mengucapkan syukur atas penghargaan ini. Hal tersebut menurutnya menjadi sebuah motivasi bagi masyarakat untuk menciptakan rasa nyaman memiliki hak asasi yang sama.
“Kita jadikan sebuah motivasi untuk meningkatkan Kota Bandung lebih peduli HAM,” kata Oded.
Menurutnya, HAM merupakan fitrah manusia sebagai keadilan yang universal.
“Manusia butuh keadilan, kita berikan kenyamanan di Kota Bandung ini agar masyarakat lebih baik dan memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Yassona Laoly mengatakan, pemberian penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada kota/kabupaten dalam kepedulian terhadap HAM.
“Kita berikan ini dalam pemenuhan dan pelayanan publik sebagai bagian dasar hak warga dan masyarakat. Juga memberikan memotivasi untuk merealiasikannya kepada masyarakat. Mulai dari hak dasar kesehatan, pendidikan, perempuan dan anak, ketenagakerjaan, perumahan, pelayanan dan lingkungan berkelanjutan,” ujarnya.
Sesuai dengan tema Hari HAM Sedunia tahun ini yaitu Pelayanan Publik yang Berkeadilan maka diberikan Penghargaan kepada Pelayanan Publik Berbasis HAM dari 612 Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kementerian Hukum dan HAM. Total 74 UPT yang mendapat penghargaan.
Selain penganugerahan tersebut, telah dilaksanakan juga berbagai rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari HAM Sedunia. Di antaranya, Seminar Democracy & Freedom of Speech di Universitas Trisakti, Seminar Bussiness and Human Rights di Universitas Bina Nusantara. Termasuk juga Seminar Pelayanan Publik yang Berkeadilan di Universitas Sriwijaya dan Seminar Nasional 2019 Paradigma Generasi Milenial dan Perlindungan Hak dalam Era Digital di Universitas Padjajaran.***