KILASBANDUNGNEWS.COM – Diterapkan sejak Juli 2019, jajaran Satlantas Polrestabes Bandung dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menjadikan manajemen rekayasa lalu lintas Jalan Sukajadi-Cipaganti permanen.

Hal tersebut ditetapkan berdasarkan rapat forum lalu lintas dan angkutan jalan beserta instansi lain terkait, Jumat (27/12/2019).

Kepala Seksi Manajemen Transportasi Dishub Kota Bandung Sultoni mengatakan, manajemen rekayasa lalu lintas itu dapat mengurai kemacetan di jalan-jalan tersebut.

“Menjadikan manajemen rekayasa ruas jalan utama yakni Sukajadi, dan Cipaganti permanen. Membarengi hal itu, kami tetap melakukan penataan pada ruas-ruas jalan pendukung di sekitarnya,” ujar Sultono, Minggu (29/12/2019).

Penataan pada ruas jalan pendukung, tutur Sultoni, berupa pengubahan geometris (jalan), seperti di Taman Otten dan Taman Cemara.

Dishub perlu memundurkan posisi trotoar di taman tersebut, menyesuaikan radius tikungan.

Bakal ada pula pemangkasan median jalan yang terdapat di simpang Jalan Sukajadi-Pasirkaliki. Hal itu termasuk dalam langkah penataan.

Sultoni menyebut, kondisi lalu lintas di kawasan tersebut sangat dinamis. Tingkat kemacetan di kawasan itu berkurang setelah ada penerapan manajemen rekayasa lalu lintas.

Pemerintah Kota Bandung, ucap Sultoni, bakal membuat surat keputusan tentang lalu lintas kawasan Sukajadi dan pengubahan sudut parkir.

Pemkot Bandung juga akan menerbitkan surat keputusan tentang pengubahan trayek angkutan umum.

Berbagai instansi menghadiri rapat tersebut yakni Satlantas Polrestabes Bandung, Satpol PP, DPKP3, Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, Dishub Jawa Barat, Dishub Kabupaten Bandung Barat.

Selain evaluasi manajemen rekayasa lalu lintas Sukajadi-Cipaganti, rapat membahas kemungkinan lonjakan (arus lalu lintas) pada musim liburan Natal dan tahun baru.

“Pak Wali Kota Bandung (Oded M. Danial), dan Pak Wakil Wali Kota Bandung (Yana Mulyana) memimpin rapat tersebut,” ucap Sultoni.

Dishub Kota Bandung bersama Dishub Jawa Barat, ucap Sultoni, akan menyiapkan jalur alternatif guna mengurai kemacetan, terutama dari Bandung menuju Lembang.

Dia juga akan mengirim surat kepada pengelola objek wisata agar turut serta mengurai kemacetan.

Wisatawan dapat melalui jalur Punclut sebagai jalan alternatif Bandung menuju Lembang.

Akan tetapi, kendaraan besar tak bisa melalui jalan alternatif tersebut.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.