Bandung – Setelah Jalan Terusan Jakarta, Pemerintah Kota Bandung merekayasa Jalan Sukajadi mulai Kamis (17/1/2019). Rekayasa tersebut untuk mengurai kemacetan yang biasa melanda kawasan tersebut.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana memimpin langsung dimulainya rekayasa Jalan Sukajadi. Yana didampingi oleh Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKBP Agung Reza dan jajaran Dinas Perhubungan serta Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung.
Pada rekayasa tersebut, petugas membuka Jalan Sukajadi dari arah utara dan selatan. Sehingga kendaraan tidak perlu memutar taman yang bersinggungan dengan Jalan Bungur dan Jalan Cemara.
Yana mengatakan, rekayasa jalan akan berlangsung selama sepekan. Selanjutnya, akan ada evaluasi secara menyeluruh.
“Bila hasil menunjukkan hal baik, kami akan mempermanenkannya,” ujarnya di sela-sela rekayasa.
Sebelumnya, Rekayasa Jalan Sukajadi sudah dikaji bersama Polrestabes Bandung, Polda Jabar, dan Dinas Perhubungan Jabar.
Ia menjelaskan, selama ini Jalan Sukajadi memiliki beberapa titik kemacetan. Setelah melalui hasil kajian, Pemkot Bandung merekayasa jalan tersebut agar titik kemacetan berkurang.
Pertimbangan lain, kendaraan yang melaju dari arah utara, sebelumnya harus melakukan manuver cukup sulit khususnya bagi bus pariwisata yang melintasi Jalan Sukajadi.
“Truk besar kalau harus bermanuver, kan disana menimbulkan kelambatan,” tuturnya.
Seperti dilansir Humas Pemkot Bandung, dengan rekayasa tersebut, kendaraan dari Jalan Bungur tidak bisa langsung menuju Jalan Cemara. Hal itu karena arah utara dan selatan kembali dibuka. Dengan demikian, kendaraan perlu memutar di Borma Jalan Setiabudi.
“Kalau kendaraan ke arah bawah memutar di taman Sukajadi,” jelas Yana.
Rekayasa jalan ini berlaku hingga Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Mengingat volume kendaraan di sekitar jalur Mal Paris van Java (PVJ) sampai RSHS cukup tinggi, khususnya di akhir pekan.
“Kita coba terus ke bawah sampai RSHS terus rekayasa,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKBP Agung Reza mengungkapkan, Jalan Sukajadi yang memiliki panjang sekitar 1,5 kilometer itu memang jalur yang padat.
“Pusatnya itu Jalan Cemara. Jadi dari yang biasanya bermanuver di sini (Jalan Cemara), kita luruskan,” jelasnya.
Selama rekayasa tersebut, apabila masih terlihat kepadatan arus kendaraan maka akan dilakukan rekayasa ataupun menggunakan formula ke 2 yaitu mengaktifkan “traffic light”.
Rekayasa tersebut pun disambut positif oleh warga. Salah satunya Agus (34) yang memiliki usaha batagor di Jalan Cemara. Ia mengakui daerah tersebut sering padat terjadi kemacetan terutama di akhir pekan.
“Ya mudah-mudahan dengan adanya rekayasa ini bisa mengurangi kemacetan,” harapnya.***