KILASBANDUNGNEWS.COM – Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test covid-19 di sejumlah tempat di Kota Bandung selama tiga hari sejak Kamis (25/6) sampai Sabtu (27/6). Hasilnya terjaring ribuan sampel dan sejumlah orang dinyatakan reaktif.
Hari pertama BIN berada di Bandung menggelar rapid test di Gedung Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Jalan Raya Cijerah, Kota Bandung, Jawa Barat. Sehari kemudian digelar di halaman Gedung Sate, Bandung. Berikutnya di hari ketiga, BIN menggelar rapid test di kantor Balaikota Bandung.
Dalam tiga hari tersebut BIN mendapati delapan orang terkonfirmasi positif Covid-19 usai melalui rangkaian rapid test dan swab test.
Koordinator Lapangan Mobile Laboraturium BIN, Kolonel Inf Budi Santoso mengatakan selama pelaksanaan Rapid Test tiga hari di Bandung, pihaknya telah melakukan test cepat (rapid test) terhadap 2.381 orang.
Dari jumlah tersebut, 43 orang reaktif hasil rapid test.
“Dari lokasi Gedung Promosi, Gedung Sate dan terakhir di Balaikota ini, jumlah yang sudah kita test yaitu 2.381 orang. Yang reaktif itu ada 43 orang. Sedangkan yang swab test berjumlah 50 orang. Tujuh orang itu disarankan dokter untuk ikut swab test,” ucap Kolonel Inf Budi Santoso di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/6/2020).
Budi mengungkapkan dari 50 orang yang mengikuti swab test atau Policymer Chain Reaction (PCR) test, ada delapan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Mereka langsung menjalani isolasi ditangani Pemkot Bandung.
“Jumlahnya delapan yang sudah positif Covid-19. Mereka langsung di isolasi ditangani oleh Pemkot Bandung,” kata Budi.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan rapid test di Balaikota merupakan hari terakhir pelaksanaan rapid test dan swab test massal di Bandung.
BIN merencanakan terus menggelar kegiatan tersebut di daerah-daerah lain sebagaimana arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Sesuai arahan Pimpinan kami Kepala BIN, hari ini adalah hari terakhir kita pelaksanaan rapid test di Bandung. Tentu kita masih akan melanjutkan rapid test di daerah-daerah lain. Kita menunggu petunjuk dari pimpinan,” ujarnya.
Budi mengungkapkan, belum ada perintah untuk perpanjangan pelaksanaan rapid test. “Ini hari terakhir, kita harap lebih banyak yang melakukan tes,” katanya.
Ia mengungkapkan, rapid test massal yang diselenggarakan BIN sifatnya terbuka untuk umum dan gratis. Warga tinggal datang ke lokasi dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan foto copy Kartu Keluaga (KK)
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi kegiatan rapid test massal oleh BIN tesebut. Kegiatan tersebut dapat menjadi data yang akurat.
“Partisipasi dari BIN dan berbagai komponen masyarakat untuk terus melakukan tes ini guna mempercepat dan mempermudah pengendalian pandemi Covid-19,” katanya.
“Meskipun dari jumlah yang tiga hari itu dilakukan rapid, ada beberapa yang positif itu menjadi data kami sehingga bisa melakukan tracing,” tuturnya.
Menurut Yana, kunci pengenadalian pandemi Covid-19 ini salah satunya dengan tes masif yang dilakukan seperti saat ini. Di Kota Bandung sudah dilakukan sekitar 21.000 rapid test dan 10.000 Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Saat ini di Kota Bandung sudah melakukan kurang lebih 21.000 ribu rapid test. Persyaratan WHO (World Health Organization) sebanyak 0,6 dari jumlah penduduk. Kita alhamdulillah di atas 0,8 persen. Sementara itu untuk PCR di atas 10.000,” ungkap Yana. (rls)