KILASBANDUNGNEWS.COM – PT Pegadaian Kanwil X Jawa Barat menyerahkan bantuan senilai Rp50 juta bagi korban gempa bumi tektonik magnitudo 6,2 di Kabupaten Garut. Bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian BUMN Pegadaian kepada masyarakat.
Bantuan diserahkan langsung oleh Kepala Departemen Business Support Pegadaian Jabar Hani Susantini dan Kepala Bagian CSR Pegadaian Jabar Inge Rosela kepada Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Abud di Kantor BPBD Kabupaten Garut, pada Selasa (30/4/2024).
Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil X Jawa Barat Maryono mengatakan, bantuan senilai Rp50 juta diberikan berupa kebutuhan pokok seperti beras dan minyak, pakaian untuk anak dan dewasa, alat sholat, selimut, handuk, hingga obat-obatan.
“Bantuan ini nantinya akan disalurkan kepada 28 warga terdampak di 28 kecamatan di Kabupaten Garut,” ucap Maryono, melalui rilis yang diterima, Kamis (2/5/2024).
Maryono berharap, bantuan Pegadaian dapat meringankan beban warga terdampak gempa bumi. Di mana, tercatat ada 116 desa di 5 kelurahan dan 28 kecamatan yang terdampak bencana gempa bumi.
“Bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian Pegadaian kepada korban bencana. Pegadaian sebagai salah satu BUMN, memiliki tanggung jawab membantu lingkungan sekitar. Bantuan dialokasikan dari dana corporate social responsibility (CSR) program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL),” tuturnya.
Menurut Maryono, bantuan ini merupakan komitmen Pegadaian sebagai perusahaan yang cepat tanggap terhadap bencana. Termasuk konsistensi Pegadaian memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat, salah satunya pada tanggal 29 April 2024 juga menggelar donor darah yang diikuti 123 peserta.
Diketahui, Garut mengalami gempa bumi dengan magnitudo M6,2 pada Sabtu 27 April 2024. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,39° LS ; 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 Km arah Barat Daya Kabupaten Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah. Gempa terjadi akibat adanya aktivitas adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intraslab earthquake).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mendata, sekitar 11 orang warga mengalami luka-luka dan sekitar 255 bangunan mengalami rusak ringan hingga berat.
Data per Minggu 28 April 2024 pukul 23.00 WIB, korban akibat gempa bumi tersebut sebanyak 11 orang. Tiga orang warga Kabupaten Bandung, enam orang warga Kabupaten Garut, dan dua orang warga Ciamis. Gempa bumi tersebut menyebabkan 536 jiwa terdampak.
Sementara dari bangunan, delapan rumah warga mengalami rusak berat, 56 rusak ringan, dan 191 rumah rusak ringan. Kerusakan bangunan paling banyak berada di Garut, Kabupaten Bandung, dan Ciamis. Total ada 14 rumah di kabupaten/kota yang terdampak gempa tersebut. Namun, dampak secara umum, gempa bumi tersebut menyebabkan 17 kabupaten dan kota terdampak. (Parno)