PT BII Diminta Optimalkan Kinerja

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna.

Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta PT Bandung Infra Investama (BII) mengoptimalkan kinerjanya. Hal itu terkait dengan PT BII yang bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada 19 Juni mendatang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menyatakan dalam RUPS nanti Pemkot Bandung selaku pemilik sekaligus pemegang saham mayoritas BII akan mengevaluasi kinerja PT. BII. Selain itu turut dibahas pula perihal keputusan untuk penggantian direksi

“Tahapannya nanti kan sampai pada proses setelah lengkap diminta pertanggungjawaban kinerja direksi, setelah itu diputuskan apakah ada pergantian direksi atau tidak ya nanti tergantung RUPS,” kata Ema di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Bandung, Kamis (23/5/2019).

Dengan kepemilikan saham sebesar 70 persen, Ema menilai, saat ini langkah prioritas untuk mengoptimalkan PT. BII yakni melakukan pembenahan di jajaran direksi. Menurutnya Pemkot Bandung harus memiliki peran sentral guna mendukung keberpihakan dalam penentuan kebijakan, sehingga kinerja PT. BII bisa semakin maksimal.

Terlebih, sambung Ema, Komisaris Utama PT. BII, Iming Ahmad sudah pensiun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Sehingga diperlukan orang baru untuk menggantikannya di PT. BII.

“Kalau saya tetap bahwa dengan melihat kondisi seperti ini kelengkapan organ menjadi prioritas utama dulu. Organ itu diantaranya tadi komisaris sehubung pensiun harus segera diselesaikan,” jelasnya.

Dari aturan yang tertera Ema menyatakan, posisi Iming hanya bisa digantikan oleh ASN aktif.

“Setahu saya di dalam aturan itu adalah aparat Pemda (Pemerintah Daerah), artinya di sana itu harus ASN aktif kalau sudah pensiun kan sudah tidak aktif. Makanya beliau (Komisaris Utama PT BII, Iming Ahmad) sudah mengundurkan diri, tapi proses kelengkapan nanti kan di RUPS disampaikan,” imbuhnya.

Dengan beragam langkah pembenahan tersebut, Ema berharap PT. BII bisa bekerja secara optimal menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Bandung. Sehingga Pemkot memiliki energi tambahan untuk melakukan akselerasi pembangunan di Kota Bandung.

“Kita ke depan berharap dengan kinerja BII yang bisa melakukan satu proses kegiatan kerjasama daya dukung pembangunan yang tidak berbasis kepada apbd nah ini kita harapkan semua,” katanya.***