PKL Malabar Bakal Ditata Lewat CSR

Sebanyak 18 tenda disiapkan untuk penataan pedagang kali lima (PKL) di Taman Malabar, Jalan Malabar, Kota Bandung. (Foto: Istimewa)

Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkolaborasi dengan PT. Mayora Indah Tbk. menata Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Malabar. Penataannya dengan mempercantik kios dan pedestrian di sekitar jalan tersebut.

“Kami arahkan PT. Mayora ke dua pihak. Untuk penataan PKL-nya kita sambungkan dengan asosiasi PKL. Sedangkan untuk pedestrian, kita arahkan ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU),” ungkap Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Bandung Lusi Lesminingwati di Balai Kota Bandung.

Lusi mengatakan, PT. Mayora memberikan bantuan perbaikan pedestrian melalui mekanisme hibah. Dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tersebut juga dialokasikan untuk menyediakan kios baru untuk para pedagang.

Sebanyak 18 kios baru telah siap diisi oleh para pedagang. Kios tersebut menggunakan sistem knock down sehingga memudahkan untuk dibongkar pasang.

“Ada 15 kios PKL yang mendapatkan manfaat, ditambah 1 kios untuk menjual produk ibu-ibu PKK, 1 kios untuk produk Mayora, 1 lagi untuk sekretariat,” imbuh Lusi.

Rencananya, PT. Mayora beserta Satuan Tugas (Satgas) PKL akan meresmikan penyerahan bantuan itu pada Sabtu, (20/10/2018) mendatang. Rencananya, Wali Kota Bandung Oded M. Danial akan meresmikannya.

Selain Jalan Malabar, PT. Mayora Indah Tbk juga akan menata dua titik lainnya. Dua titik lain yang sudah proses penataan, yaitu di Jalan Purnawarman dan Jalan Hasanudin.

“Tapi yang 100 persen sudah selesai baru yang Jalan Malabar,” imbuh Lusi.

Sementara itu, Oded mengapresiasi bantuan oleh perusahaan swasta itu kepada Pemerintah Kota Bandung. Ia bahkan secara terbuka mengajak PT. Mayora Indah untuk membantu Pemkot Bandung menata di titik-titik lainnya.

“Atas nama warga Bandung, Mang Oded sangat berterima kasih. Kota Bandung ini memang dibangun dengan prinsip kolaborasi, baik bersama masyarakat, sektor swasta, juga stakeholder lain. Ini akan terus kita jaga agar semua warga merasa memiliki kota ini,” tutur Oded.***