Bandung – Perusahaan internasional milik pemerintah federal Jerman, Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH menawarkan kerja sama ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di bidang lingkungan. Khususnya pengggunaan Air Conditioner (AC) atau menyejukkan ruangan ramah lingkungan dan hemat energi.
Hal itu terungkap saat perwakilan GIZ bertemu Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung Jalan Wastukananca, Rabu (13/2/2019).
“Kita bersama Kementerian ESDM dan didukung pemerintah Jerman mengajak bekerja sama mengendalikan iklim. Kita ingin mengembangkan budaya masyarakat dalam lingkungan khususnya menggunakan penyejuk ruangan atau AC,” ujar Technical Expert Green Chillers NAMA Projects GIZ, Herlin Herlianika usai bertemu Wakil Wali Kota Bandung.
Herlin memastikan, AC produknya secara umum ramah lingkungan dan hemat energy. Sehingga bisa dan mengurangi biaya tagihan listrik.
“Manfaatnya itu secara umum hemat energi juga mengurangi biaya tagihan listrik. Pemerintah bisa memenuhi kewajiban perjanjian emisi gas rumah kaca di Indonesia. Tujuannya untuk menghindari pemanasan global,” jelas Herlin.
Menurutnya, AC produknya bisa menghemat tagihan listrik cukup signifikan. Pendingin ruangan biasa, setiap Paard Kracht (PK) bisa memunculkan tagihan sekitar Rp750.000 per bulan. Jika menggunakan AC GIZ berkurang 20-30% atau sekitar Rp500.000 per bulan.
“Mengembangkan kesadaran pentingnya upaya pengendalian iklim bagi semua orang,” akunya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi teknologi perusahaan Jerman itu. Pasalnya, upaya penghematan energi memang perlu dimulai dari pemerintahnya.
“Teknologinya bagus, bisa menghemat mulai dari listrik dan ramah lingkungan,” katanya seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.
Melihat penjajakan kerjasama tersebut, Yana mengaku perlu berkoordinasi dengan Bagian Pengadaan Kota Bandung. Termasuk menyesuaikan dengan e-katalog.***