Peringatan Ke-63 KAA Perkuat Kerjasama Kota Bandung dengan Negara Asia-Afrika

Pjs Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin, Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Kementerian Luar Negeri, Cecep Herawan dan Kepala Museum KAA, Meinarti Fauzi saat Historical Walk dalam rangkaian peringatan ke-63 Konferensi Asia Afrika di Bandung, Rabu (18/4/2018).

Bandung – Rangkaian kegiatan peringatan ke-63 Konferensi Asia Afrika (KAA) 2018 memasuki acara puncak. Salah satunya dengan melakukan Historical Walk dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka di Bandung, Rabu (18/4/2018).

Historical tersebut dihadiri Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin, Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Kementerian Luar Negeri, Cecep Herawan dan Kepala Museum KAA, Meinarti Fauzi.

Usai berjalan kaki dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka, dilanjutkan dengan pengibaran 109 bendera negara yang mengikuti KAA, yang dikibarkan oleh 400 petugas Pasukan Pengibar Bendera.

Acara ini juga dimeriahkan dengan karnaval oleh 200 anak Sekolah Dasar yang menggunakan pakaian adat Indonesia dan pakaian beberapa negara yang ada di Asia dan Afrika.

Pjs Wali Kota Bandung M. Solihin menyampaikan, peringatan KAA kali ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Bukan hanya rangkaian kegiatan saja yang menjadi acuan utama, tetapi kerjasama antar negara pun harus lebih kuat bahkan berkembang sampai maju untuk negara negara yang menjalin kerjasama.

“Menjelang kegiatan ini kita manfaatkan posisi Kota Bandung sebagai ibu kota negara-negara Asia dan Afrika. Kita sudah melakukan kerjasama, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan beberapa negara di Asia dan Afrika,” katanya.

Diungkapkan Solihin, meskipun Kota Bandung tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) tetapi potensi khususnya pada Sumber Daya Manusia (SDM) cukup baik. Dengan pusat transaksi perdagangan maupun pusat pendidikan, Kota Bandung ini memberikan kemajuan yang signifikan.

“Kita manfaatkan kerjasama yang dibuat oleh pemerintah. Potensi Kota Bandung ini cukup besar, seperti kerjasama dengan Maroko di fesyen, Sudan mengenai peternakan dan pertanian. Lalu Tunisia di bidang wisata. Kita akan manfaatkan yang sudah dilakukan dengan cara yang bisa menguntungkan perekonomian di Kota Bandung,” kata Solihin.

Menurutnya, potensi Kota Bandung cukup besar, salah satunya para pemuda yang kreatif. Oleh karenanya, Solihin mengajak seluruh warga Kota Bandung untuk berkreasi di bidang yang dikuasainya.

“Orang Bandung itu harus kreatif, karena dengan itu masyarakat mampu menunjang perekonomiannya,” tutur Solihin melalui rilis Pemerintah Kota Bandung.

Di sisi lain, Solihin berharap, anak muda Kota Bandung itu harus hafal sejarah. Mulai dari cerita perjuangan Negara Indonesia sampai sejarah KAA.

“Setiap warga negara Indonesia harus memiliki semangat yang sama, pelajari dan pahami sejarah. Jangan sampai kehilangan semangat untuk masa depan, karena tantangan ke depan semakin besar,” ujarnya. ***

Sumber: Rilis Humas Pemerintah Kota Bandung