KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menggandeng para pehobi sektor peternakan untuk merancang strategi merangsang perekonomian pascapandemi Covid-19. Khususnya peternakan ikan hias koi.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung, mudah-mudahan ke depan Bandung ke depan menjadi sentra koi. Karena saya melihat potensinya luar biasa di bandung, tinggal bagaimana inspiratornya bisa meningkatkan,” ucap Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di Gedung Pasar Ikan Hias, komplek Pasar Gedebage, Sabtu (3/10/2020).
Hal itu terungkap setelah Oded melihat potensi yang tumbuh dari sektor hobi peternakan ikan koi.
Dia menyempatkan diri berdialog dengan beberapa breeder atau peternak yang ikut sebagai peserta dalam gelaran tersebut.
Menurut Oded, pada sebuah perhelatan kontes bukan hanya masalah persaingan kualitas ataupun sebatas silaturahmi. Namun, juga turut menyentuh aspek lain yang ikut terkena dampaknya, tanpa terkecuali bagi sektor ekonomi.
Terlebih, sambung Oded, dampak perekonomian dari perhelatan kontes ini bisa terasa secara langsung. Kontes dapat mendorong para peternak lokal untuk lebih berkembang.
“Dengan adanya pentas ikan koi bisa meningkatkan roda ekonomi di Kota Bandung,” paparnya.
Sementara itu, penggagas acara, Mahfud Solaiman sangat menyambut gembira gagasan Oded untuk mengembangkan potensi dari hobi ini.
Menurutnya ekonomi kerakyatan yang ikut terdongkrak oleh gelaran kontes ikan koi ini cukup besar. Pasalnya, melibatkan cukup banyak orang baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Yang namanya hobi harus ada acara dan otomatis ekonomi mutar bergerak karena ada efek domino di situ. Harga (ikan koi) juga terdongkrak,” katanya.
“Dengan adanya ‘event’ tumbuh breeder dan kalau tumbuh akan menyerap tenaga kerja. Kalau ada ‘event’ di Bandung itu peserta dari luar kota masuk hotel masuk, pedagang di sekitar tergerak, penyewaan fasilitas lainnya juga,” imbuhnya.
Menurutnya, pada gelaran kontes koi di Bandung ini termasuk rekor dengan peserta terbanyak dan berskala internasional. Yakni melibatkan 2.318 kontestan yang terbagi di lima kelas untuk 22 varian ikan koi.
“Peserta ini dari seluruh Indonesia ada dari Jatim, Jateng, Jakarta, Palembang dan ada dari Singapura. Dari Jabar seperti dari Garut, Sukabumi, Bogor dan daerah lainnya,” ujar pria yang sering disapa Ebod ini. (rls)