Bandung – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mendukung polisi untuk bertindak tegas dan terukur terhadap para pelaku kejahatan jalanan. Pasalnya, kejahatan jalanan tersebut telah meresahkan warga Kota Bandung.
“Jangan macam-macam di Kota Bandung. Untuk urusan begal ini harus tegas,” katanya di Pendopo Kota Bandung, Jumat (31/8/2018).
Seperti diketahui, pelaku kejahatan sering kali melukai korbannya. Tak hanya itu, pelaku juga tak segan melawan petugas saat akan ditangkap. Sehingga polisi tak jarang harus melumpuhkan para pelaku kejahatan dengan timah panas.
“(Melawan saat ditangkap, red) Jika itu diperlukan untuk tembak di tempat saya setuju,” tegas Ridwan melalui rilis pemerintah Kota Bandung.
Ridwan mengungkapkan, pelaku kejahatan yang kerap beraksi di Kota Bandung berasal dari luar daerah. Mereka sengaja beraksi di Kota Bandung karena banyak target yang bisa menjadi korban.
“Secara statistik, hampir 2 per 3 (pelaku) bukan KTP Bandung. Pelakunya itu menargetkan kota turis, kota wisata. Instrumen sosial warga Bandung sudah memadai, jadi menandakan ini kriminalitas murni,” ujar Emil, sapaan akrabnya.
Pemkot Bandung memang telah memberikan dukungan nyata kepada Polrestabes Bandung untuk memberantas kejahatan jalanan. Salah satunya, pemberian 15 sepeda motor kepda tim Prabu.
Selain itu, Pemkot Bandung juga berusaha untuk menambah penerangan di jalanan Kota Bandung. Saat ini, Pemkot Bandung sedang melelang proyek Penerangan Jalan Umum melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)/ Public Private Partnership (PPP).
“Kota sedang lelang PPP, semuanya gak sanggup ditanggung APBD,” katanya.
Sikap Wali Kota Bandung agar polisi menindak tegas pelaku kejahatan memperoleh dukungan warga. Salah satunya, Ili Romli, warga Kopo.
“Kalau memang diperlukan, tindak tegas pelaku begal. Kalau berani sama polisi, apalagi sama warga sipil biasa. Jadi wajar kalau polisi menembak pelaku,” katanya.
Tak hanya Ili, warga lainnya, Santi juga meminta polisi semakin tegas terhadap pelaku kejahatan.
“Saya sering pulang malam. Saya selalu khawatir jika ada pengendara sepeda motor lain mendekat. Karena saya khawatir jika orang yang mendekati itu pelaku kejahatan,” ujar Santi, warga Tamansari.
“Jadi kalau polisi bertindak tegas, saya setuju. Biar ada efek jera kepada pelaku. Juga untuk memberikan peringatan kepada orang lain agar tidak melakukan tindak kejahatan,” jelas Santi.***