(Sumber : jabar.antaranews.com)

KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengaktifkan Rumah Isolasi COVID-19 berbasis pemukiman di semua kecamatan di daerah itu untuk merawat warga setempat yang terpapar COVID-19.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyebut salah satu Rumah Isolasi COVID-19 di Perumahan Bogor Raya Permai, RW 13 Kelurahan Curug, Bogor Barat sudah dimanfaatkan warga setempat yang terpapar COVID-19 untuk menjalani isolasi.

Saat dirinya meninjau rumah isolasi tersebut, terlihat beberapa warga sedang menjalani isolasi, sedangkan beberapa lainnya membantu mengawasi dan menyiapkan bahan makanan yang dibutuhkan.

“Saya melihat warga di situ guyub,” katanya, di Bogor, Kamis (8/7/2021).

Kebutuhan bahan makanan yang disiapkan warga, seperti beras, minyak goreng, telur, mi instan, dan ikan dalam kemasan kaleng.

Warga RW tersebut juga membuat Gudang Sembako di rumah lainnya dan menghimpun bantuan berupa bahan makanan dari warga lainnya, bahkan menghimpun bantuan gas oksigen untuk membantu pernapasan warga yang membutuhkan.

Ia mengatakan warga yang menjalani isolasi di Rumah Isolasi COVID-19 dipantau tenaga kesehatan dari puskesmas setempat.

“Ada juga warga setempat yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, diberdayakan untuk memantau kondisi warga lainnya,” katanya.

Dedie juga mendapat laporan adanya tujuh warga setempat yang terpapar COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri di Rumah Isolasi COVID-19, yakni lima dewasa dan dua anak-anak. Namun, ada juga warga setempat yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,

“Di RW tersebut, warga yang terpapar COVID-19 ada di 13 rumah,” katanya.

Dia memberikan apresiasi kepada pengurus RW yang menangani Rumah Isolasi COVID-19, khususnya di RW 13 Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat.

“Dengan diaktifkannya Rumah Isolasi di seluruh kecamatan, insyaallah penyebaran COVID-19 di Kota Bogor bisa segera reda,” katanya.

Di RW 13 Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat ada 12 kamar di tiga rumah warga yang diaktifkan menjadi Rumah Isolasi COVID-19 berbasis pemukiman. Satu di antara tiga rumah itu, dijadikan tempat transit pasien yang menunggu penempatan ke rumah sakit. (Sumber : jabar.antaranews.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.