Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah berusaha memulangkan tiga warga yang diduga menjadi korban perdagangan manusia atau trafficking di Situbondo Jawa Timur. Saat ini, Pemkot Bandung terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial Jawa Barat.
Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung Tono Rusdiantono mengungkapkan, koordinasi dengan Dinsos Jabar diperlukan karena kasus ini terjadi di provinsi Jawa Timur. Lokasi kejadian yang berada di luar Jabar membuatnya tidak bisa secara langsung berkoordinasi teknis dengan Pemkab Situbondo.
“Karena ini lintas provinsi, kami tidak bisa secara langsung menangani kasus ini karena kewenangannya ada di Provinsi Jawa Barat. Tapi saya sudah berkoordinasi dengan Pemprov, dan Pemprov dalam waktu secepat-cepatnya akan menangani ini,” jelas Tono seperti dilansir Humas Kota Bandung, Selasa (30/7/2019).
Namun ia mengaku sudah berkontak dengan Dinas Sosial Kab. Situbondo untuk meminta agar para korban asal Kota Bandung dipulangkan. Setelah itu, ia akan melakukan asesmen untuk mengetahui peristiwa sebenarnya.
Dinsos Kota Bandung, tutur Tono, sudah menyiapkan fasilitas untuk melakukan pendampingan saat mereka tiba di Kota Bandung.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Pemprov Jabar, untuk koordinasi pemulangannya. Setelah itu kita akan lakukan asesmen, semacam eksplorasi kenapa bisa begini, apa penyebabnya. Sehingga bisa diketahui cara penanganannya,” bebernya.
Berdasarkan kasus serupa, Tono menganalisa, peristiwa ini adalah kasus perdagangan manusia. Ia pun menunggu kesaksian para korban untuk mengungkap motif dan modus kejadian.
“Tapi yang pasti orang ini sudah mengalami, atau baru mau dijual. Tapi belum karena keburu ketahuan. Kelihatannya ini ada mafianya. Nanti ini yang harus kita bongkar,” tuturnya.
Kejadian yang menimpa tiga orang perempuan asal Kota Bandung berinisial AN (20 th), YN (18 th), dan R (18 th) ini akan mendapat perhatian serius. Sebab soal perdagangan manusia ini, lanjut Tono, merupakan kasus lintas sektor.
“Ini melibatkan berbagai pihak, tidak hanya Pemkot Bandung tetapi juga kepolisian. Tapi insyaallah kita tidak akan tinggal diam.”
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Tono mengingatkan bahwa kunci agar kejadian serupa tidak berulang adalah ketahanan keluarga. Pengawasan dan perlindungan dari keluarga sangatlah penting.
“Bapak, ibu, anak saling mengawasi dan melindungi. Apa pun agamanya, laksanakan dengan baik. Hidup sehat, etika dan moral terus dijaga. Terpenting itu ketahanan keluarga, yaitu bagaimana keluarga membentengi masalah sosial semacam ini,” katanya.***