Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bertekad terus menstabilkan harga kebutuhan pokok menghadapi Lebaran Idulfitri 1439 Hijriah ini. Untuk itu, Pemkot Bandung selalu memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di pasaran.
“Kita berupaya agar harga stabil dengan melakukan pemantauan selama bulan Ramadan. Termasuk H-5 dan H+7 lebaran,” tutur Penjabat sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin saat Pasar Murah di Stasiun Kereta Api Kiaracondong Bandung, Senin (4/6/2018).
Solihin mengungkapkan, harga daging ayam sempat terjadi kenaikan yang luar biasa di awal Ramadan. Saat itu, harga daging ayam mencapai Rp50.000/kg. Namun berkat koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan pengusaha ayam di Kabupaten Cianjur, harga daging ayam bisa kembali normal.
“Kini harga daging ayam berada di kisaran Rp33.000-35.000 per kilogram. Stoknya pun mencukupi,” ujar Solihin.
“Kita jamin kebutuhan ayam di Bandung dengan permintaannya 300.000 ekor per hari dipastikan mencukupi dengan kondisi bersih. Mulai proses pemotongan yang higienis, ayam yang dijual dipastikan memenuhi persyaratan, aman dan halal,” jamin Solihin dalam rilis Pemerintah Kota Bandung yang diterima prssnibandung.
Solihin mengatakan, selain menstabilkan harga, pemerintah menggelar pasar murah juga untuk mengendalikan inflasi. Pada Januari, inflasi di Kota Bandung yaitu 0,83 persen. Sedangkan Februari (0,22 persen), Maret (0,21 persen) dan April (0,27 persen).
“Salah satu penyebab inflasi di Kota Bandung yaitu kenaikan harga beras. Tetapi di samping bahan pokok makanan, fesyen juga turut mempengaruhi inflasi,” jelasnya.
Pasar Murah untuk pengendalian inflasi 2018 di Stasiun Kereta Api Kiaracondong Bandung, akan digelar hingga Rabu (6/6/2018) mendatang. Pasar murah ini menjual sejumlah kebutuhan pokok dan sandang.***