Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mendorong setiap kelurahan melahirkan penghafal Alquran atau hafiz dan hafizah. Mulai dari kategori 1 juz hingga 30 juz.
“Targetnya 5 tahun ke depan, ada 1.000 Hafiz dan Hafizah di setiap kelurahan. Kenapa ini dilakukan? Saya punya keyakinan, jika Kota Bandung dihuni oleh manusia yang mencintai Alquran, Insya Allah Rahmat Allah akan selalu turun di Kota Bandung,” kata Wai Kota Bandung, Oded M Danial pada acara silaturahmi di Masjid Al-Jabbar Komplek Rusunawa, Kota Bandung, Sabtu (20/10/2018).
Untuk menyukseskan program tersebut, Pemkot Bandung telah mengadakan pelatihan bagi masyarakat Kota Bandung yang ingin menjadi Hafiz dan Hafizah.
“Sekarang kita sudah menyeleksi, ada 300 pelatih untuk disebar ke Kewilayahan. Mereka nantinya akan memberikan pelatihan bagi masyarakat. Insya Allah ke depannya akan ada kebijakan sebagai penguat,” imbuhnya.
Menurut Oded, program tersebut masih seiring dengan visinya mewujudkan Kota Bandung yang agamis.
“Mang Oded bersama kang Yana memiliki visi dan misi salah satunya menjadikan masyarakat Kota Bandung yang agamis. Dengan beberapa program Pemkot Bandung, kami mengajak seluruh masyarakat untuk menghadiri majelis untuk menambah ilmu dan aktif di program Bersatu (Berjamaah Shalat Tepat Waktu),” ujar Oded.
Oded menjelaskan, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu produktif dan berbuat baik. Di samping beriman dan beribadah kepada Allah SWT, umat Islam wajib membangun prestasi-prestasi kebaikan.
“Sudah jelas, konsep Islam itu, mengajarkan kita untuk selalu produktif. Bahkan dalam surat Al-Hajj dijelaskan selain beriman kepada Allah, juga ada aspek prestasi dalam berbuat kebaikan dan kegiatan positif. Baru setelah itu mendapatkan kemenangan dan sukses,” jelasnya.
Oleh karenanya, Oded akan terus mendorong masyarakat Kota Bandung agar produktif dalam berbagai hal. Salah satunya mengelola sampah.
“Saya akan terus mendorong semua lapisan masyarakat agar produktif. Seperti contoh dalam mengelola sampah. Mengelola sampah bukan hanya tugas Pemerintah. Kita sebagai yang memproduksi sampah, harus ada tanggung jawab moral,” jelas Oded seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.***