Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menyempurnakan rekayasa Jalan Sukajdi dan Jalan Cipaganti. Untuk itu, Pemkot Bandung bakal mengundang para pemangku kebijakan untuk memberikan masukan.
Tak hanya Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung, Pemkot Bandung juga membutuhkan masukan dari Damri, PD Pasar Bermartabat, Camat, Koramil, dan para pakar transportasi.
“Di Kota Bandung cukup sulit untuk memperluas atau memperlebar jalan. Jadi salah satu upaya mengurai kemacetan dengan merekayasa.. Proses ini sebetulnya sudah berjalan cukup lama antara Dishub, Polrestabes dan dinas instansi terkait dikaji melalui berbagai aplikasi yang ada,” kata Yana saat rapat manajemen rekayasa jalan di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Kamis (27/6/2019).
Yana memaparkan rekayasa di dua jalan utama tersebut berbeda dengan ruas jalan lainnya di Kota Bandung. Sebab, ada banyak kepentingan dan pelayanan publik lainnya. Di antaranya rumah sakit dan rute transportasi umum.
Di samping pembahasan yang sudah lama, Yana menilai untuk mulai menerapkan rekayasa di kawasan ini juga tidak bisa instan. Harus mempersiapkan sejumlah kebutuhannya. Utamanya berkaitan dengan rambu-rambu jalan.
“Kalau hari ini disepakati setidaknya dua atau tiga minggu baru bisa dilakukan. Karena harus dipersiapkan rambu-rambunya. Karena namanya uji coba, rambunya portabel dulu. Itu juga mungkin persiapan pengadaan rambu-rambunya perlu waktu,” bebernya.
“Karena memang ini cukup ekstrem, rekayasa kawasan melibatkan jalan yang ramai dan strategis dan ini jalan-jalan alternatifnya ini kita harus persiapkan. Karena di situ ada pasar, rumah sakit, jadi memang pelru pengkajian lama dan intens,” tambahnya.
Yana mengungkapkan, Pemkot Bandung menggarap rekayasa dengan serius karena titik kemacetan yang terjadi sudah sangat krusial. Tak hanya saat liburan atau akhir pekan saja, namun di hari biasa kerap terjadi penumpukan kendaraan.
Seperti diinformasikan sebelumnya, Jalan Sukajadi bakal direkayasa menjadi satu jalur ke arah Jalan Setiabudi. Sementara Jalan Cipaganti alurnya akan dibalik menjadi satu jalur dari Jalan Setiabudi menuju ke Jalan Pasteur.
Sedangkan beberapa jalur alternatif di sepanjang Jalan Sukajadi dan Jalan Cipaganti tidak mengalami perubahan dan sejumlah ruas jalan pun menyesuaikan dengan jalur yang ditimbulkan oleh rekayasa jalan ini.
Sementara itu, Kepala Satlantas Polrestabes Bandung, AKBP Agung Reza menyatakan, dalam rapat koordinasi kali ini sudah mengarah ke pembahasan masalah teknis di lapangan. Untuk perhitungan pihaknya juga memanfaatkan perangkat lunak VSIM.
“Saat ini telah ada timeline, sifatnya masih perlu uji coba. Kalau hasil software VSIM sudah terlihat penyebaran titik kepadatan. Titik merahnya sudah mulai berkurang, baik itu panjangnya, titiknya, yang tadinya panjang sekarang mulai berkurang,” ucap Reza.
Reza menuturkan, dari hasil perhitungan rekayasa di kawasan ini cukup signifikan dalam mengurai kemacetan. Sekalipun ada jarak yang menjauh, namun waktu tempuh menuju lokasi tersebut justru semakin cepat.
Oleh karenanya, Reza meminta semua pihak bekerja sama mewujudkan rekayasa di kawasan tersebut agar bisa sukses mengurai kemacetan. Tanpa terkecuali, bagi masyarakat umum juga harus disiplin dalam berlalu lintas.
“Ini harus dilaksanakan tetapi perlu kesadaran masyarakat tertib. Kalau sudah direkayasa tetapi masyarakat tak tertib maka tak akan berhasil,” katanya.***