KILASBANDUNGNEWS.COM– Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meminta para pengusaha hotel dan restoran tetap menggelar kegiatan keagamaan pada bulan Ramadan. Meskipun Ramadan 2021 ini masih dalam susasana di tengah pandemi Covid-19.
Oded sangat mengapresiasi konsistensi dari Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jawa Barat yang rutin menggelar acara Safari Ramadan. Di momentum bulan puasa 2021, menjadi gelaran rutin tahunan yang ke-29.
Safari Ramadan ini tidak hanya dihadiri para pengusaha hotel dan restoran tetapi juga turut menghadirkan anak-anak panti asuhan untuk diberikan santunan.
“Saya sejak dulu sering diundang PHRI. Ini benar-benar sangat konseisten sekali, sangat luar biasa. Tingkatan terus acara keagamaan ini kalau bisa,” ucap Oded saat membuka Safari Ramadan ke-29 PHRI Jawa Barat di Hotel El Royale Bandung, Jalan Merdeka, Kamis (15/4/2021).
Oded menuturkan, khusus bagi umat muslim, menekuni dunia usaha tidak cukup bermodalkan materi saja. Namun harus turut dibarengi dengan fondasi spiritual dari sudut pandang keagamaan.
“Orang yang memiliki modal pertama selain pengusaha horizontal melakukan usaha-usaha yang keuntungannya dirasakan di dunia, kalau ingin berhasil ditambah modal yang lain. Yakni hubungan vertikal kepada Allah,” jelasnya.
Berlatar berlakang pengusaha, ia lantas membagikan tips berikhtiar dari pandangan Islam. Mengutip referensi dari Alquran, dia menyebutkan setidaknya ada tiga hal utama yang perlu dilakukan pengusaha.
“Pertama itu rajin-rajinlah membaca Alquran. Kedua kata Allah, milikilah jiwa ringan untuk menjalankan salat. Jika sudah ada modal ini maka sempurnakan dengan yang ketiga yaitu gemar berinfak sodaqoh,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PHRI Jawa Barat, Herman Muchtar mengajak para pengusaha hotel dan restoran agar tetap semangat pada kondisi keterpurukan diterpa pandemi Covid-19. Di masa pandemi, justru harus semakin solid dan menguatkan baik antar pengusaha ataupun berkolaborasi dengan pemerintah.
Mengingat masih pandemi, Herman menuturkan pelaksanaan Safari Ramadan pun turut menyesuaikan. Di antaranya mengurangi tempat pelaksanaan dan jumlah peserta di setiap gelarannya.
“Biasanya Safari Ramadan itu dalam satu bulan dilakukan 26 hari, tapi karena kondisi pandemi Covid-19 hanya 12 hari. Ini pun pesertanya dibatasi tidak bisa semuanya dan juga hanya beberapa yang diundang,” kata Herman. (rls)