Bandung – Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Dadang Supriatna melantik 35 orang anggota forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kota Bandung periode 2018- 2022 di Pendopo Kota Bandung Jalan Dalem Kaum, Jumat (11/5/2018).
Forum TJSL diketuai oleh Binsar Parasian Naipospos (perwakilan dari ITB). Anggota forum TJSL berasal dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, BUMN, dan BUMD.
Menurut Dadang, TJSL merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan agar dapat mengatur, mengolah dan mempergunakan lingkungan dengan baik. Perusahaan tidak hanya menguntungkan dan meningkatkan efisiensi bisnis, tetapi juga berdampak positif terhadap lingkungan dan sosial masyarakat.
Maka dari itu, lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendorong pihak swasta, Badan usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk berkontribusi mengembangkan pembangunan Kota Bandung. Caranya melalui alokasi dana sosial pembangunan yang dimiliki.
Dadang mengapresiasi partisipasi aktif dari semua unsur yang berkolaborasi dalam TJSL terus meningkat. Hal tersebut menurutnya, mampu menyukseskan program pembangunan Kota Bandung.
“Melalui kekompakan dan pemahaman bahwa perubahan akan cepat datang. Ini menjadi bukti bahwa semua pihak memiliki kepedulian dan visi yang sama untuk membangun Kota Bandung,” katanya melalui rilis Pemerintah Kota Bandung yang diterima prssnibandung.
Menurutnya, kolaborasi dan partisipasi aktif tidak hanya untuk mempercepat pembangunan tetapi juga penyelesaian masalah yang dihadapi Kota Bandung. Maka dari itu, Dadang mengajak semua pihak untuk bersama sama terlibat aktif dalam berbagai bidang.
“Meski berbagai upaya dan langkah telah kita lakukan, namun tetap sosialisasi kepada masyarakat harus terus berjalan,” ujarnya.
Dadang berharap, program pembangunan berbasis kolaborasi dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Bandung.
Pada tahun 2016, program TJSL mampu menyerap sekitar Rp 30 miliar yang terealisasi dalam 180 kegiatan. Sedangkan tahun 2017, realisasi program tersebut mampu melibatkan 155 perusahaan swasta.***