Partisipasi Publik Jadi Ciri Kota Bandung Sebagai Kota Maju

Ketua Sementara DPRD Kota Bandung, Yudi Cahyadi saat acara Ngobrol Langsung Bareng Pak Wali Nyari Solusi (Ngolaborasi) di Taman Dewi Sartika Bandung, Sabtu (21/9/2019).

Bandung – Ketua Sementara DPRD Kota Bandung, Yudi Cahyadi menyatakan sebuah kota yang maju mampu melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan. Hal inilah yang mampu ditunjukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Yudi mengamati dalam satu tahun kepemimpinan Oded M. Danial dan Yana Mulyana mampu menggandeng masyarakat guna berpartisipasi dalam beragam program pemerintah. Bahkan keterlibatan elemen masyarakat terasa sejak Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang).

“Ke depan civil society ini semakin punya ruang luas dalam pembangunan. Setidaknya ada empat tahapan yakni pertama masyatakat berpartisipasi dalam perencanaan, sekarang sudah bagus lewat PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan),” kata Yudi di Taman Dewi Sartika Bandung, Sabtu (21/9/2019).

Menurut Yudi, keberadaan masyarakat dalam proses pembangunan di Kota Bandung ini kemudian terus dilibatkan hingga ikut menyumbangkan gagasan dan inovasinya ketika mengevaluasi program.

“Kemudian ikut partisipasi dalam pelaksanaan, lalu merasakan manfaat dari proses pembangunan, dan sumbang saran gagasan terkait program pemerintah. Dengan potensi pak wali yang kepemimpinan guyub saya yakin bisa membawa Kota Bandung ini lebih baik,” tambahnya.

Dalam acara Ngobrol Langsung Bareng Pak Wali Nyari Solusi (Ngolaborasi) ini turut membedah program Beresih Bandung Jilid 2 yang baru saja dilaksanakan pada Sabtu (21/9/2019) pagi. Kali ini tema besar yang diangkat yakni fokus pada pemeliharaan taman dan isu Open Defecation Free (ODF) atau buang air besar sembarangan.

Ketua Forum Bandung Sehat (FBS), Siti Muntamah Oded menyatakan, kunci utama dalam membangun kolaborasi bersama manyarakat guna menjaga kebersihan adalah didasari dengan sama-sama memiliki kecintaan yang besar terhadap Kota Bandung.

“Kalau belum bisa menjaga kebersihan dengan kota ini, berarti kita tidak mencintai kota ini. Yang namanya cinta itu pasti selalu menghadirkan kebaikan,” tegas perempuan yang karib disapa Umi.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial pun langsung merespon dengan meminta para capat yang hadir di acara Ngolaborasi untuk lebih aktif mengajak masyarakat guna berpartisipasi ikut terlibat dalam program pemerintah. Utamanya dalam hal menjaga kebersihan di kewilayahan.

“Sok Pak Camat ajak masyarakatnya untuk ngobrol dan bersama sama menyelesaikan masalah seperti contohnya ODF ini,” ujar Oded.

Acara Ngolaborasi ini juga menyediakan sesi khusus bagi peserta yang ingin mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan gagasannya kepada Pemkot Bandung. Terlebih acara ini juga dihadiri oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang siap menjawab atau bahkan menindaklanjuti langsung gagasan yang diajukan.

Di sesi ini kemudian muncul partisipasi dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Bandung Youth Forum, Forum Club Motor Bandung, Koalisi Pemuda Hijau Indonesia, Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (Pammi) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).

“Saya semakin optomis bahwa kolaborasi di Kota Bandung sekarang ini komunitas sedang bergerak. Ketika semua potensinya bergerak mulai dari pemerintah, pengusaha, akademik, masyarakat ini semua bergerak terus insyaallah Bandung yang semakin juara bisa terwujud,” katanya.***