Bandung – Mochamad Iriawan atau lebih dikenal Iwan Bule mendapat amanat dari masyarakat dan sesepuh Sunda untuk menjaga Jawa Barat. Pemberian amanat dilakukan secara simbolis oleh tokoh nasional yang juga sesepuh Jawa Barat, Solihin GP, di Bumi Sangkuriang JL. Kiputih Ciumbuleuit Bandung.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh masyarakat dan sesepuh Sunda diantaranya dari Kampung Adat Naga, Kampung Adat Kuta, Kampung Adat Dukuh, Kampung Adat Cangkuang, Kampung Adat Cikondang, Kampung Adat Banceuy, Kampung Adat Rancakalong, Kampung Adat Tomo/Cikamurang, Kampung Adat Cigugur/Cireundeu, Kampung Adat Mahmud dan tokoh dari Kampung Adat Cireundeu.
Dalam sambutannya Solihin GP beralasan, dipilihnya Iwan Bule untuk menjaga Jabar karena sejumlah prestasi dan kemampuannya, seperti pemahaman terhadap kondisi daerah tempat kelahirannya. Bahkan Iwan pernah bertugas sebagai Kapolda Jabar dengan sejumlah prestasinya sehingga secara psikologis dan sosiologis mudah diterima oleh masyarakat Jabar.
“Dia memiliki leadership dan ketegasan yang kuat, dimana telah sukses menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat Jabat dalam KAA 2015 silam dan Pilkada DKI Jakarta tahun 2017,” katanya.
Selain itu menurut Mang Ihin, panggilan Solihin GP, yang bersangkutan juga memiliki integeritas yang tinggi terhadap masyarakat Jabar melalui blusukan ke daerah, menyapa masyarakat secara langsung, melakukan pendekatan secara persuasif, hidup dan bergaul di tengah-tengah masyarakat.
“Iwan punya perhatian terhadap lingkungan di Jabar, ini sangat penting, mengingat Jabar sudah termasuk dalam kategori Darurat Lingkungan,” ujar Mang Ihin, Jumat (11/5/2018).
Mang Ihin menambahkan, selain aktif membina organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, kemahasiswaan dan petani di Jabar, Iwan juga sangat perhatian kepada Masyarakat Adat di Jabar serta memiliki karir yang sangat cemerlang, salah satunya menangani kasus pembunuhan Nazarudin.
“Ketokohan Iwan Bule sudah cukup, yang lebih penting adakah keinginannya untuk membawa Jabar ke arah lebih baik serta mampu menjaga Jabar dari kerusakan lingkungan, menjaga budaya, sosial dan juga kerukunan umatnya,” pungkasnya.***
Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung