Bandung – Saat ini dunia sedang berada di ambang pintu revolusi teknologi yang secara fundamental akan mengubah cara hidup, cara bekerja dan cara bekerja satu sama lain dalam lingkup domestik maupun global.
Ekonomi global saat ini pun sedang berada pada puncak perubahan besar yang sebanding dengan munculnya Revolusi Industri Pertama, Kedua dan Ketiga. Pada saat ini dunia telah memasuki tahapan sebuah revolusi yang dinamakan Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan sistem fisik-siber yang dimungkinkan dengan bersinerginya tiga kekuatan: Internet of Things (IoT), Cloud Computing dan Cognitive Computing.
Industry 4.0 juga dikenal sebagai manufaktur cerdas, karena seluruh rantai proses otomasi produksi dikontrol lewat Artificial Intelligence (AI) yang tersusun atas algoritma rumit yang (berusaha) meniru kecerdasan manusia.
Mantan anggota DPR RI, Tetty Kadi menyatakan, dalam situasi seperti ini dunia harus merespons perubahan tersebut dengan cara yang sangat terintegrasi dan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik itu pelaku politik global, mulai dari sektor pemerintah sampai sektor swasta, akademik, perusahaan, dan tentu saja masyarakat luas.
“Internet of Things sebagai bagian dari revolusi 4.0 adalah sebuah gagasan yang muncul dari signifikansi teknis, di bidang sosial ekonomi dan benda sehari-hari lainnya yang digabungkan dengan konektivitas Internet dengan kemampuan analitik data yang kuat hingga menjanjikan sebuah perubahan dalam hal cara kita bekerja, hidup, berinteraksi dan bermain,” ucapnya.
Menurut Tetty, gagasan Internet of Things (IoT) bisa disimpulkan sebagai sebuah perubahan besar dalam kultur masyarakat, baik dalam perspektif hubungan sosial, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi yang kemudian memunculkan sebuah gagasan tentang masyarakat pelaku/pengguna media digital tersebut sebagai “masyarakat digital.”
“Masyarakat digital yaitu masyarakat modern dan progresif yang dibentuk sebagai hasil dari adopsi dan integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di rumah, pekerjaan, pendidikan dan rekreasi,” kata Tetty, yang juga pemilik tembang “Sepanjang Jalan Kenangan” dalam Seminar dengan tema Aku dan Revolusi 4.0 My Dream My Future, di Kampus Unpad, Jumat (28/12/2018).
Tetty menyatakan, penyampaian dan pertukaran informasi yang cepat adalah merupakan salah satu ciri yang khusus di dalam sebuah masyarakat digital, pelbagai kemudahan untuk berekspresi, bersosialisasi dan memperkenalkan diri sungguh sangat dimanfaatkan, terlebih ketika media sosial digital telah menjadi sebuah platform yang sangat signifikan dalam menghubungkan manusia dengan manusia lain dengan cara yang cepat, akurat dan lebih menarik.
“Kegiatan online personal branding yang kini tentu bukan lagi sebuah hal yang baru dalam dunia pekerjaan, kehidupan sehari-hari, bahkan dalam dunia politik di mana para calon legislative membangun sebuah persepsi positif di mata calon pemilihnya,” ujarnya.***
Rep: Suparno Hadisaputro