KILASBANDUNGNEWS.COM – Orang dengan usia dewasa muda cenderung memiliki potensi bunuh diri yang lebih tinggi dan minimnya pemahaman yang dimiliki menjadi salah satu pendorong mereka untuk memilih mengakhiri hidup. Demikian dikemukakan Ketua Perhimpunan Psikiatri Indonesia, Teddy Hidayat.
“Usia bunuh diri bisa terjadi mulai remaja sampai usia tua, tetapi pada usia dewasa muda itu yang paling banyak meskipun di usia-usia lanjut juga sering,” ucapnya.
Menurut Teddy, bunuh diri terjadi karena yang bersangkutan telah mengalami depresi dan berbagai faktor yang menyebabkan bunuh diri seperti persoalan keluarga, akademis, pertemanan, sosial, dan ekonomi.
“Tidak semua bunuh diri disebabkan gangguan jiwa tetapi 80% bunuh diri itu berhubungan dengan berbagai gangguan jiwa terutama depresi,” kata Teddy, dalam Sosialisasi Pencegahan Mahasiswa Bunuh Diri, di Rumah Sakit Melinda 2 Bandung.
Teddy menyatakan, penyebab depresi hampir semua aspek kehidupan bisa, mulai dari aspek ekonomi, pekerjaan, lingkungan hingga keluarga.
“Menurut saya yang paling penting adalah keluarga, problem di keluarga itu sering kali menjadi pencetus untuk terjadinya keluarga,” ucapnya.
Teddy menambahkan, berdasarkan data kasus bunuh diri di dunia setiap tahunnya mencapai 800 ribu orang dan di Indonesia dalam setiap tahun terdapat 10 ribu kasus bunuh diri di Indonesia, dan itu terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Sebenarnya kasusnya dari dulu juga banyak, di dunia ada 800 ribu orang meninggal pertahun karena bunuh diri, di Indonesa kira-kira 10 ribu orang pertahun bunuh diri, setiap 1 jam orang meninggal karena bunuh diri,” tuturnya. (Parno)