Wali kota bandung Oded M Danial dan kecamatan Cinambo menggelar Bazar Sampah di Taman RW 02 Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cicendo, Sabtu (16/3/2019).

Bandung – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial sangat mengapresiasi semangat masyarakat Kecamatan Cinambo untuk terus mengurangi produksi sampah. Ia terkesan dengan upaya masyarakat mencoba beragam metode pengolahan sampah.

Oded lantas menyerukan agar masyarakat Kecamatan Cinambo semakin kompak menyerukan semangat Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman). Sebab, keberhasilan pengelolaan sampah ini berdampak besar terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Kecamatan Cinambo menggelar Bazar Sampah di Taman RW 02 Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cicendo, Sabtu (16/3/2019). Bazar ini merupakan bagian dari inovasi pemerintah kewilayahan dalam rangka menyosialisasikan pengolahan sampah melalui program Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman).

Dalam satu tahun, papar Oded, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengeluarkan anggaran hingga Rp150 miliar untuk membersihkan sampah dari Kota Bandung hingga berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

“Biaya yang termahal pengelolaan sampah itu opeasionalnya di angkutan dan tiping fee, hampir menghabiskan rata-rata Rp150 miliar per tahun,” kata Oded di Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Sabtu (16/3/2019).

Untuk itu, Oded berharap program Kang Pisman di Kecamatan Cinambo mampu menekan angka produksi sampah yang harus dibuang ke TPA. Jika hal itu membuahkan hasil, praktis anggaran untuk pengelolaan sampah juga bisa dirampingkan.

“Apabila pengelolaan sampah bisa selesai di sumber di tingkat RW dengan berbagai metodologi tepat guna, misalkan biodigester, bata terawang atau maggot. Apabila itu semua dilaksanakan berarti cost tiping fee berkurang,” ujarnya.

Oded berharap, semangat Kang Pisman bisa digelorakan di seluruh kecamatan. Sehingga, anggaran pengelolaan sampah bisa terus ditekan. Sehingga bisa dialihkan untuk kebutuhan lain guna memajukan pembangunan di tingkat kewilayahan.

“Berarti duit ga keluar dari APBD, kalau ketika sudah efisien itu bisa dikeluarkan lagi untuk kepentingan  masyarakat. Saya pikir masing-masing kelurahan ada tambahan lagi buat pembangunannya,” terangnya.

Oded mengungkapkan, apabila program Kang Pisman berjalan masiv, dalam dua tahun ke depan, setidaknya mampu mengurangi 600-750 ton sampah perhari.

“Kalau melihat dari sikap respon positif masyarakat di Kota Bandung saya kira dalam waktu dua tahun ke depan bisa 40-50 persen saja ya luar biasa. Tapi dengan catatan ini harus bisa terus berjalan sampai zero waste,” katanya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.