Miss Grand Indonesia Bawa Isu Citarum Harum ke Kancah Dunia

Lima pemenang Miss Grand Jawa Barat 2018 dalam Grand Final MGI yang digelar Minggu (6/5/2018).

Bandung – Ketua Pelaksana Miss Grand Indonesia (MGI) wilayah Jawa Barat, Audi Reza Hartanto berharap para pemenang yang terpilih bisa mengharumkan nama Jawa Barat terlebih membawa isu Citarum Harum Lestari ke kancah internasional.

“Kita tahu di Jawa Barat ini sudah terkenal Citarum sebagai sungai terkotor di dunia. Ingin kita angkat ke dunia bahwa kita (MGI) bisa mengurusnya,” ujar Audi di sela pemilihan MGI, Jl Cihampelas Bandung, Minggu (6/5/2018) malam.

Menurut Audi, di ajang internasional mereka akan mengabarkan tentang Citarum. Tugas utamanya menyampaikan bahwa Citarum sedang diurus oleh Indonesia untuk dikembalikan menjadi sungai yang bersih karena Citarum merupakan salah satu sumber mata air terbesar untuk pulau Jawa.

Selain Citarum mereka pun harus membawa kembali budaya Jawa Barat yang mulai ditinggalkan. Kemudian isu sosial, dan penguasaan ekonomi kreatif pun menjadi tugas mereka.

Menurut Audi, ajang MGI ini bukan hanya keindahan dan kecantikan tapi juga wawasan, kepintaran dan bahasa pun jadi penilaian.

“Ini memang baru pertama, makanya kami ingin tidak hanya mementingkan kecantikan tetapi kepintarannya juga. Mereka harus kompenten dalam bidangnya dan tidak melakukan hal-hal yang negatif atau apapun. Dari sini mereka akan ke Jakarta mewakili Jawa Barat di ajang nasional lalu ke internasional,” jelas Audi.

Malam pencarian gadis cantik muda, berbakat, multi talent dan berdarah Jawa Barat terselenggara atas partisipasi Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jabar.

Ketua KSBN Jabar Herdiwan mengatakan MGI kali ini bertema ‘Beauty and Diversity in Jawa Barat’ (Kecantikan dan keanekaragaman di Jawa Barat) lebih ke beauty natural.

Audisi MGI berlangsung cukup ketat yang dimulai 19 April sampai 1 Mei. Dari 70 peserta se-Jabar terpilih 10 besar kemudian tersaring lima besar sehingga menjadi juara 1, runner up 2, runner 3 serta runner up 4.***

Evy Damayanti/ LPS PRSSNI Bandung