KILASBANDUNGNEWS.COM – Pembatasan penjualan di pasar modern bukan berarti barang habis. Melainkan untuk membatasi ada aksi panic buying di pasar modern.
“Sehari setelah wali kota mengeluarkan surat edaran, kami menerima laporan ada beberapa pasar modern yang diserbu warga karena aksi panic buying” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah.
Menyusul adanya surat edaran dari wali kota terkait upaya penekanan penyebaran virus corona, Elly mengatakan pihaknya juga memberikan surat edaran untuk pengusaha ritel agar membatasi penjualan beberapa komoditi yang banyak diburu warga.
Pembatasan dilakukan terhadap beberapa komoditi, seperti beras hanya bisa dibeli sebanyak 10 kilogram, gula pasir 2 kilogram, minyak 4 liter, dan mie instan 2 dus.
“Jika masyarakat tidak melakukan aksi panik buying, saya yakin pasokan makanan akan aman sampai lebaran,” terangnya.
Selain itu, Elly juga mengingatkan, agar pembeli tidak bergerombol di mall dan tidak makan di food court usai berbelanja.
“Jadi, kalau sudah selesai berbelanja kami menghimbau kepada pengunjung, agar langsung pulang ke rumah masing-masing,” tegasnya.
Untuk sosial distancing Elly mengingatkan agar ketika mengantre di kasir, tidak terlalu dekat. Diberi jarak setidaknya 1 meter antar orang.
Elly juga mengingatkan untuk menyiapkan hand sanitizer dan pengukur suhu tubuh.
Namun, Elly mengatakan, untuk persediaan masker, hand sanitizer dan gula putih, sekarang memang menipis.
“Bukan habis, hanya memang menipis,” tambahnya.
Sehingga dalam penjualannya harus diatur agar setiap hari warga bisa membeli.
Untuk persediaan gula pasir, Elly menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dirut PD Pasar untuk mengecek persediaan di distributor seluruh pasar tradisional. Baik stok maupun kebutuhannya.
“Alhamdulillah kita akan ada pasokan impor gula pasir dari India,” pungkasnya. (EVY)