Bandung – Sebagai bentuk keprihatinan terhadap berbagai informasi yang belum tentu kebenarannya atau hoax di media sosial, ratusan mahasiswa Universitas Sanggabuana atau USB YPKP Bandung mengadakan Deklarasi Anti Hoax.
Rektor USB YPKP, Asep Effendi mengatakan, deklarasi anti hoax oleh civitas akademi USB YPKP dilakukan didasari keprihatinan tentang beredarnya informasi yang berdampak destruktif juga sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melaunching Jabar SaberĀ Hoax beberapa waktu lalu.
“Yang paling penting adalah lembaga pendidikan memang mempunyai netralitas yang sangat tinggi yang harus dijaga. Jika ada informasi yang masuk kita terima kemudian kita analisis dan sebarkan lagi menjadi hal yang positif,” ucapnya.
Menurut Asep, ketika ada informasi yang masuk kepada lembaga perguruan tinggi harus menjadi bahan kajian atau analisis berbasis ilmu dan kompetensi mengenai fenomena yang terjadi.
“Dengan cara seperti itu, jika keluar dari kampus informasi tersebut bukan lagi hoax tapi sudah data dan fakta hasil analisis,” kata Asep, di Kampus USB YPKP, Selasa (15/1/2019).
Menurut Asep, sebagai lembaga pendidikan, USB YPKP ingin memberikan peran aktifnya sehingga masyarakat bisa menerima hasil kajian mengenai informasi tersebut secara positif.
“Sanggabuana ingin ikut peran aktif sebagai lembaga pendidikan bersifat netral, akomodatif, informasi yang masuk kita terima tapi kemudian kita analisis dan kita sebarkan kembali dalam bentuk yang positif,” ujarnya.***
Rep: Suparno Hadisaputro