KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah melalui Kementeria Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyelenggarakan kegiatan Konferensi Pembangunan Papua.
Dikutip dari situs resmi Kemenpora, 18 Desember 2019 kegiatan konferensi tersebut diadakan di JW Marriot Hotel Jakarta Selasa, 17 Desember 2019 lalu.
Adapun salah satu pembahasan pada kegiatan ini yakni terkait dengan persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan diselenggarakan di Papua pada 2020 mendatang.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto dalam sambutannya mengatakan Pemerintah harus hadir dan mengetahui perkembangan terkini di Papua.
Hal ini lantaran Pemerintah ingin PON yang akan diselenggarakan di Papua pada 2020 mendatang berjalan aman dan lancar.
“Kita harus hadir dan harus tahu tentang perkembangan di Papua. Kita ingin penyelenggaraan PON nantinya berjalan aman dan lancar,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan dari situs resmi Kemenpora, PON 2020 nantinya akan mempertandingkan sebanyak 37 Cabang Olahraga (Cabor). Berbagai persiapan pun terus dimatangkan oleh Kemenpora demi kelancaran pesta olahraga nasional tersebut.
Gatot menambahkan pada penyelenggaraan PON 2020 nanti, terjadi pengurangan sebanyak 10 Cabor. Adapun jumlah Cabor yang awalnya sebanyak 47 kini menjadi 37 Cabor.
“Tadi ada juga penyampaian pemaparan, salah satunya yaitu terkait infrastruktur dan juga ada membahas tentang PON. Untuk itu, kita hadir untuk melihat secara langsung perkembangannya. Jumlah cabor berkurang, dari 47 menjadi 37,” tambahnya.
Di tempat yang sama Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan Papua menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Mahfud menambahkan, adanya PON yang akan diselenggarakan di Papua pada 2020 mendatang menjadi ajang kesempatan untuk mensosialisasikan pembangunan sekaligus memperkenalkan lebih jauh tentang budaya Papua.
“Indonesia maju bersama Papua yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Kegiatan bertujuan untuk mensosialisasikan pembangunan di wilayah Papua dan Papua Barat. Ini juga mengenalkan lebih jauh budaya yang ada di Papua,” ujarnya.***