KPU Apresiasi Partisipasi Pemilih Pilkada 2018 di Bandung Mencapai 76 Persen

Bandung – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengapresiasi masyarakat Kota Bandung yang semakin cerdas dalam berdemokrasi. Salah satu indikasinya yaitu angka pemilih di ibu kota provinsi Jawa Barat ini dalam Pilkada Serentak yang telah berlangsung 27 Juni 2018 lalu cukup tinggi.

Berdasarkan hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kota Bandung, tingkat partisipasi pemilih di kota kembang ini sebesar 76 persen atau 1,3 juta orang untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar maupun Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung. Angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan partisipasi pemilih Pilkada tahun 2013 lalu yang sebesar 60,47 persen.

“Syukur alhamdulillah melebihi angka partisipasi pemilih Pilkada sebelumnya. Hal ini menunjukkan masyarakat Kota Bandung semakin cerdas berdemokrasi. Mereka semakin sadar menggunakan hak pilihnya,” ungkap Ketua KPU Kota Bandung, Rifqi Alimubarok seperti dilansir rilis Pemerintah Kota Bandung, Jumat (6/7/2018).

Secara rinci, lanjutnya, masyarakat Kota Bandung yang menggunakan hak pilihnya untuk Pilgub Jabar sebanyak 1.308.335 orang. Dengan surat suara sah sebanyak 1.279.870. Sedangkan sisanya 28.465 surat suara tidak sah.

Dari angka tersebut, 656.090 orang memilih pasangan calon (paslon) nomor 1 (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum), sebanyak 111.190 orang memilih paslon nomor 2 (TB Hasanuddin-Anton Charliyan). Sebanyak 359.267 orang memilih paslon nomor 3 (Sudrajat-Ahmad Syaikhu), dan 153.323 memilih paslon nomor 4 (Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi).

Untuk Pilwalkot, masyarakat Kota Bandung yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 1.305.872 orang, dengan surat suara sah sebanyak 1.266.830. Sedangkan sisanya 39.042 surat suara tidak sah.

Dari angka tersebut, 301.418 orang memilih paslon nomor 1 (Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat), sebanyak 330.730 orang memilih paslon nomor 2 (Yossi Irianto-Aries Supriatna), dan 634.682 orang memilih paslon nomor 3 (Oded M Danial-Yana Mulyana).

Menurut Rifqi, keberhasilan peningkatan partisipasi pemilih di Kota Bandung dipengaruhi oleh banyak faktor. Pertama, pesta demokrasi kali ini termasuk ke dalam Pilkada Serentak. Dengan begitu, semua pihak menyampaikan informasi tidak hanya KPU Kota Bandung melainkan juga KPU Jawa Barat bahkan KPU pusat.

“KPU Kota Bandung berupaya keras melakukan sosialisasi dengan Pemkot Bandung secara optimal. Paslon pun berkampanye dengan kreatif dan menyampaikan program yang inovatif sehingga menarik warga untuk menggunakan hak pilihnya,” katanya.

Atas pencapaian peningkatan partisipasi pemilih, KPU Kota Bandung berterima kasih kepada semua seperti Pemkot Bandung, Panwaslu Kota Bandung, unsur kepolisian dan TNI, serta masyarakat Kota Bandung pada umumnya.

“Ini prestasi kita semua. Ini hasil kerja keras kita bersama. Tidak hanya penyelenggara, melainkan juga parpol dan masyarakat yang secara kolektif menyukseskan Pilkada Serentak di Kota Bandung,” sebutnya.

Setelah ada hasil rekapitulasi penghitungan suara ini, Rifqi menjelaskan, KPU Kota Bandung akan menunggu selama tiga hari ke depan apabila ada paslon yang mengajukan sengketa Pilkada.

“Kalau ternyata setelah tiga hari tidak ada yang mengajukan sengketa, selanjutnya pada Senin (9/7) atau Selasa (10/7) mendatang, kami akan menetapkan hasil Pilkada Serentak di Kota Bandung,” jelasnya.***