KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menutup sejumlah ruas jalan protokol pada malam hari untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun dalam pelaksanaannya, masih banyak warga yang memanfaatkan untuk jalan-jalan sehingga menimbulkan kerumunan, seperti yang terjadi di Jalan Asia-Afrika dan Dipatiukur.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, untuk menekan kerumunan di malam hari, Pemkot Bandung akan semakin meningkatkan pengawasan dan menambah tim patroli.
Selain menerjunkan tim Satgas Covid-19 di masa AKB yang diperketat, Pemkot Bandung juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik). Salah satunya dengan menerjunkan guru-guru muda ke lapangan.
“Nanti kita akan membuat woro-woro kepada mereka dan tentu saja kita membutuhkan tim yang banyak. Insyaallah kita akan menurunkan guru-guru muda untuk diikutsertakan di lapangan,” ungkap Oded di Balai Kota Bandung, Jln. Dalem Kaum, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan, sejauh ini pihaknya terus mengawasi tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Kita membubarkan kerumunan secara humanis. ‘Wayahna’ bubar karena situasi masih pandemi Covid-19. Intinya kita selalu mengimbau dan agar masyarakat tahu kalau situasi pandemi di Kota Bandung masih tinggi,” tutur Rasdian.
Bahkan, kata Rasdian, pihaknya tak segan untuk menindak tegas warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Contohnya seperti tidak memakai masker saat berada di luar.
“Kalau masih bandel kita kenakan sanksi. Kemarin kita sudah memberikan sanksi denda kepada warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan seperti tidak pakai masker yaitu denda administrasi Rp50.000,” tegasnya.
Di masa AKB yang semakin diperketat, terang Rasdian, pihaknya akan lebih meningkatkan patroli dan memperluas area pengawasan. Selain itu, koordinasi dengan kewilayahan pun akan lebih dimasifkan.
“Pak Wali tadi meminta pengawasan lebih ditingkatkan. Nanti strateginya, yang tergabung di dalam Satgas itu disinergikan. Sehingga jadi lebih besar lagi kekuatannya. Kalau usaha maksimal, hasilnya maksimal,” terangnya.
“Disiplin 3M+1T itu kuncinya di situ. Bagaimana menumbuhkan itu, kita harus terus menyosialisasikan kepada warga,” imbuh Rasdian. (rls)