Kota Bandung Kaji Penggunaan Teknologi untuk Kurangi Pelecehan Terhadap Perempuan

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menerima kunjungan pemenang Kompetisi Datathon dari Australia di Balai Kota Bandung, Senin (2/9/2019).

Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sangat menaruh perhatian pada upaya pencegahan kekerasan dan pelecehan terhadap kaum perempuan. Oleh karenanya, Pemkot Bandung menyambut gembira jika ada teknologi yang dapat mencegah dan meminimalisir pelecehan terhadap perempuan.

Seperti yang diusung oleh pemenang Kompetisi Datathon Australia, Zoe Condliffe. Ia membuat situs ‘She’s a Crowd’ agar kaum perempuan bisa bercerita tentang peristiwa yang dialaminya. Dari cerita-cerita yang disampaikan tersebut bisa menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisa untuk selanjutnya menjadi upaya-upaya pencegahan pelecehan.

Hal ini terungkap saat Zoe Condliffe bertemu dengan Wakil Wali Kota Bandung di Balai Kota Jalan Wastukancana, Senin (2/9/2019).

Atas hal tersebut, Yana bahkan berharap pemanfaatan teknologi serupa bisa diterapkan di Kota Bandung.

“Ini perlu diterapkan karena demi keselamatan masyarakat khususnya wanita,” katanya.

“Kita coba dikaji. Mungkin untuk keselamatan di jalan, kita juga akan perbanyak CCTV dan penerangan jalan,” imbuh Yana.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangun, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bandung, Ahyani Rangkasna mengatakan, cara mendapatkan data melalui She’s a Crowd cukup bagus. Masyarakat curhat melalui situs.

“Dengan pertanyaan yang terstruktur, lalu datanya bisa dianalisis.. She’s a Crowd bisa diterapkan di Kota Bandung,” jelasnya.

Hal ini, menurut Ahyani, berkesinambungan dengan aplikasi Ur-Scape yang dimiliki oleh Pemkot Bandung. Aplikasi bersifat “open source” ini merupakan peranti pendukung perencanaan ruang yang berbasis data spasial. Melalui aplikasi ini, Kota Bandung kini punya data integratif tentang tata ruang.

Ur-Scape dikembangkan oleh Future Cities Laboratory (FCL) berkat kerja sama antara Pemkot Bandung dengan Asian Development Bank (ADB) melalui program Future Cities Program. FCL didirikan oleh ETH-Zurich dan National Research Foundation Singapura.

Sedangkan CEO & Founder She’s a Crowd’, Zoe Condliffe berharap karya ciptakannya bisa diterapkan dimanapun untuk keselamatan masyarakat.

“Mudah-mudahan jika ini berguna dan bisa diterapkan. Saya bangga jika bisa bekerja sama,” tuturnya.

Perlu diketahui, pemenang Datathon di Australia mendapatkan kesempatan mengunjungi Kota Bandung. Selama berada di Kota Bandung, diberi kesempatan  untuk belajar mengenai berbagai teknologi dan hal lainnya.  Begitu pun sebaliknya, pemenang dari Kota Bandung berkesempatan ke Melbourne Australia.***