Bandung – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota Bandung menggelar silahturahmi dengan sejumlah pemuka agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Pendopo Kota Bandung Jalan Dalemkaum, Jumat (21/12/2018) malam. Silaturahim ini merupakan salah satu upaya menciptakan Kota Bandung kondusif.
Selain Wali Kota Bandung, Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, acara ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf, Dandim 0618/BS, Kol. Afrin Dahlan, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Irman Sugema, Ketua FKUB Kota Bandung, Ahmad Suherman serta para tokoh agama.
Oded merasa bangga karena silaturahim tersebut mampu meningkatkan toleransi antar sesama umat beragama.
“Sebentar lagi akan memperingati hari raya Natal dan tahun baru, harapannya Kota Bandung tetap kondusif,” ujar Oded.
Menurutnya, Kota Bandung sebagai kota toleransi perlu dibuktikan dengan saling menghargai satu sama lain. Ada 3 aspek yang menjadi acuan agar Kota Bandung toleran. Pertama, menghadirkan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Kedua, menghadirkan keadilan untuk semua warga masyarakat dan terakhir menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Tiga tugas tersebut, perlu kordinasi dengan semua stakeholder,” kata Oded seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Irman Sugema menegaskan, akan bekerja maksimal untuk menjaga serta mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Bandung sebagai Kota toleransi terbaik di Indonesia harus bisa dipertahankan. Kami semaksimal mungkin meningkatkan keamanan dan dukungan yang baik, intinya kita tetap waspada,” ujar Irman.
Sedangkan Dandim 0618/BS, Kol. Arfin Dahlan mengatakan, akan mengerahkan anggotanya membantu polisi mengamankan perayaan Natal dan tahun baru.
“Intinya situasi Kota Bandung dengan gelar Kota Toleransi harus dipertahankan bersama. Upaya ini juga membantuan umat kristiani yang akan lakukan kegiatan sehingga menciptakan kenyamanan,” tutur Arfin.
Pastur Gereja Katedral Bandung, Pastur Leo merasa senang dengan terselenggaranya pertemuan ini. Pasalnya Kota Bandung dengan berbagai macam suku, ras dan agama, Pemkot mampu mengundang seluruhnya sekaligus bersilaturahmi.
“Kami senang diundang, bisa berbincang dengan teman-teman yang lain. Sehingga sikap saling menghargai terus tertanam,” tuturnya.***