Jakarta – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meyakini smart city atau kota cerdas sangat berkaitan dengan pelayanan publik. Semakin optimal smart city maka pelayanan publik semakin prima.
“Salah satu aspek kemajuan kota cerdas yaitu sisi pelayanan. Dengan pelayanan yang optimal, dirasa penting dan menjadi sebuah wajah untuk kota,” ujar Oded usai menghadiri acara Kick Off Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2019, di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2019).
“Kota cerdas terutama dari segi pelayanan dan pembangunan berbagai teknologi. Maka dengan itu, berbagai inovasi, kolaborasi hadir untuk memberikan pelayanan yang maksimal,” imbuhnya.
Menurutnya, pelayanan prima akan melahirkan kepercayaan masyarakat. Apalagi jika ditopang teknologi canggih sehingga membuahkan pelayanan uang semakin baik.
“Pengelolaan smart city harus ada inovasi, kolaborasi maupun desentralisasi. Ini terintegrasi dengan sistem teknologi yang dibangun,” kata Oded.
Sementara itu, menurut Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla kota cerdas itu saling belajar dan memahami kepada kota yang lebih maju. Hasilnya, kemajuan pembangunan, perekonomian dan pemberdayaan ataupun sebagainya akan terkoneksi dengan baik jika penerapan studi tiru dilakukan.
“Cerdas itu saling belajar. Contoh Jepang tidak terlalu pintar tapi teknologi dan caranya meniru dari negara lain, sehingga bisa maju seperti saat ini.”ujarnya.
Wapres menambahkan, untuk mewujudkan kota cerdas, pemerintah hanya melakukan perencanaan dan aturan saja. Sisanya dibantu oleh pihak yang mendukung sampai terwujudnya target sebagai kota cerdas.
“Tugas pemerintah itu mengatur dan merencanakan, yang lainnya dilaksakan dan dibantu oleh masyarakat. Juga pemimpinnya harus cerdas, jadi itu sebagian upaya kita membangun Indonesia yang lebih maju,”katanya.
Sementara itu, Rektor ITB, Kadarsah Suryadi menyampaikan, sebagai penyelenggara RKCI terus mendukung pemerintah agar berupa memberikan pelayanan maupun wujud fisik atau non fisik yang mampu mengembangkan masyarakat lebih maju.
“RKCI akan menjadi stimulan pembangunan sehingga kota kecil maupun besar sama-sama belajar untuk mengembangkan wilayahnya,” ujar Kadarsah.
RKCI merupakan Rating Kota Cerdas Indonesia sebuah kegiatan yang dilakukan untuk melakukan pemetaan sehingga tiap kota mampu menjadi kota cerdas berdasar potensi dan karakternya masing-masing.
Adapun maksud dan tujuannya sebagai pengukuran kinerja terhadap pengelolaan kota, memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai permasalahan dan potensi yang dihadapi kota.***