Bandung – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) akan menyebarkan 20 Kotak Literasi. Fasilitas tersebut merupakan limpahan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3).
Sampai saat ini, Dispusip masih mengkaji lokasi penyimpanan Kotak Literasi itu.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan, Dispusip Kota Bandung, Neti Supriati mengatakan, agar fasilitas tersebut terjaga dengan baik, maka perlu ada pengelola dan lokasi yang aman.
“Titiknya yang aman, bisa diakses masyarakat dan juga bisa dipelihara. Jadi tidak dipinggir jalan. Nantinya akan disebarkan di kelurahan, taman RW, juga di Puskesmas Ibrahim Adjie sebagai puskemas ramah anak,” kata Neti pada Bandung Menjawab, di Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana, Selasa (10/9/2019).
Neti mengungkapkan, buku yang akan disimpan di antaranya yang sifatnya informasi tentang kota dan pembangunan. Di samping itu juga ada beberapa buku hasil donasi.
Pada tahun ini, kata Neti, Dispusip juga akan mengelola e–book. Saat ini, Dispusip masih memproses pengaksesan webite dan beberapa bagian lainnya. Rencananya, inovasi ini akan diresmikan pada Oktober atau November mendatang.
“Tahun ini anggaran pengadaan e-book, materi sudah siap, tinggal akses web dan logo saja. Mudah–mudahan Oktober atau November bisa diluncurkan,” katanya.
Menurutnya, e–book akan diisi dengan 250 judul buku. Harapannya, minat baca di Kota Bandung semakin meningkat.
“Seperti di kewilayahan itu sekitar 50% yang sudah berjalan. Di wilayah Cinambo, Rancasari, Gedebage, Coblong, Arcamanik, Bojongloa Kaler dan Bojongloa Kidul. Terpenting bukan hanya banyaknya, tetapi minat membacara masyarakat yang meningkat,” ujarnya.***