Bandung – Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin mengikuti kirab penghargaan Anugerah Parasamya Purnakarya Nugraha yang diraih Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Kirab keliling Kota Bandung digelar dengan menggunakan sejumlah mobil antik dan 6 Bandros (Bandung Tour On Bus), Kamis (26/4/2018).

Parasamya Purnakarya Nugraha adalah sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menunjukkan hasil karya tertinggi pelaksanaan Pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.

Tepat pukul 09.00 WIB, kereta dari Jakarta sampai di stasiun, Gubernur Ahmad Heryawan (Aher)  langsung mendapat sambutan meriah termasuk ucapan selamat dari para kepala daerah dan para pejabat yang hadir di Stasiun Kereta Api Bandung.

Dari Stasiun Bandung, Aher bersama isteri Netty Prasetiyani menaiki mobil klasik berwarna kuning sambil mengangkat piala trofi menuju Gedung Sate. Rute yang dilalui mulai dari Stasiun Bandung, Jalan Kebon Kawung, Jalan Pasir Kaliki, Jalan Pajajaran, Jalan Cihampelas, Jalan Wastukancana, Jalan LL.RE Martadinata, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Sulandjana, dan sampai Gedung Sate di Jalan Diponegoro.

Sesampainya di Gedung Sate, Aher diarak dengan menaiki sisingaan dengan iringan musik Sunda yang elegan. Setelah bersuka cita mengarak piala, rombongan langsung melakukan sujud syukur yang dipimpin langsung oleh Aher.

“Ini prestasi bersama, kota dan kabupaten bekerja keras. Pokoknya semua bekerja dengan sungguh- sungguh sehingga memperoleh hasil yang memuaskan,” ujar Aher.

Seusai kirab, Solihin mengatakan, acara kirab tersebut juga menjadi rasa syukur Pemerintah Kota Bandung atas diraihnya penghargaan dari Kemendagri atas prestasi kinerja tertinggi dalam penyelenggara pemerintah daerah secara nasional beerdasarkan Laporan Peneyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) 2016 di Jakarta, Rabu (25/4/2018) malam.

“Untuk kirab ini pun sekaligus syukuran atas prestasi yang diperoleh Kota Bandung. Pemkot Bandung selalu masuk 10 besar. Tetapi jangan dibandingkan antara provinsi dengan kota. Dihitung dari jumlahnya pun berbeda jauh, provinsi hanya 34 sedangkan kota/kabupaten sampai ratusan,” tutur Solihin melalui rilis Pemerintah Kota Bandung.

Solihin mengingatkan, setiap penghargaan yang diterima pemerintah kota Bandung bukan sebagai prestasi untuk kepala daerah saja, tetapi prestasi seluruh perangkat daerah beserta jajarannya.

“Ini harus diingat, setiap penghargaan yang diterima Pemkot Bandung itu bukan prestasi sebagai kepala daerah saja, tapi prestasi perangkat daerah beserta jajaran karena yang menyelenggarakan dan melaksanakan berbagai kegiatan,” tegas Solihin.***