Kilas Bandung, Selasa (22/5/2018)

KilasBandung – Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Anggito Abimanyu mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan perubahan terkait dengan dana haji yang digunakan oleh para calon jemaah haji. Anggito menuturkan dengan adanya perubahan yang akan dilakukan mulai tahun 2022 mendatang, seluruh biaya calon jemaah haji semuanya menggunakan dana mereka sendiri. Saat ini sebagian biaya operasional haji berasal dari nilai imbal hasil dana haji yang dikelola oleh Kementerian Agama.

Pemerintah Kota Bandung meminta agar pihak ketiga seperti PT Kereta Api Indonesia yang memiliki banyak aset tanah di Kota Bandung, ikut membantu melaksanakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Kepala Dinas Tata Ruang Kota Bandung Iskandar Zulkanaen mengatakan dalam rencana pengembangan usaha perusahaannya, PT Kereta Api Indonesia atau pihak swasta lainnya harus memperhatikan RTRW yang telah ditetapkan Pemkot Bandung agar tidak terjadi kesemerawutan.

Hujan yang turun di kota Bandung berdampak terhadap proses pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS). Direktur Operasional PD Kebersihan Kota Bandung, Iwan Setiawan mengatakan, musim hujan membuat jalan di TPA menjadi licin sehingga memperlambat proses pembuangan sampah, yang biasanya 3 jam menjadi 5 jam. Solusinya, PD Kebersihan menambah jumlah truk pengangkut sampah.

Tingkat kunjungan turis mancanegara ke Pasar Baru di Bulan Suci Ramadhan ini turun signifikan bahkan nyaris tidak ada sama sekali. Koordinator Keamanan Pasar Baru Trade Centre, Iwan Suhermawan mengatakan para turis asing yang didominasi oleh turis asal Asia, pada bulan puasa ini tidak melakukan lawatan. Pasar Baru akan dipadati pengunjung menjelang Hari Raya Idul Fitri, dengan jumlah 10 kali lipat dibandingkan pengunjung hari biasa.

Pejabat sementara Wali Kota Bandung Muhammad Solihin menghimbau semua pihak lebih meningkatkan kewaspadaan terkait adanya sejumlah aksi terorisme. Solihin menuturkan peningkatan kewaspadaan dimulai dari aparat kewilayahan seperti RT, RW, dan Kelurahan karena mereka yang paling tahu situasi lingkungannya. Upaya kewaspadaan tersebut antara lain para Ketua RT atau RW harus segera melaporkan setiap ada pendatang baru yang menetap di wilayahnya dan selalu berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat.

Masyarakat diminta untuk ikut meredam berbagai kejadian yang terjadi beberapa minggu terakhir ini agar tidak ikut merisaukan warga yang lainnya. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Hening Widiatmoko menuturkan salah satu cara meredam situasi adalah dengan tidak menyebarkan informasi yang dinilai bakal menimbulkan konflik SARA.***