KilasBandung – TNI memiliki komitmen kuat untuk terus meningkatkan profesionalitasnya hanya untuk rakyat. Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan menuturkan, segala upaya peningkatan kualitas diri prajurit TNI, semata-semata dipersembahkan untuk rakyat Indonesia. Pangdam juga mengundang seluruh masyarakat menyaksikan pameran Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) yang digelar hingga Minggu besok.
Seekor anak harimau benggala milik Kebon Binatang Bandung yang lahir tanggal 22 Agustus 2018 lalu, diberi nama Donggalah oleh Wali Kota Bandung. Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, nama Donggalah dipilih untuk mengingatkan akan tragedi gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Pengelola Kebon Bandung memberikan kesempatan kepada Wali Kota Bandung Oded M. Danial untuk memberikan nama bagi anak harimau nenggala yang lahir 22 Agustus 2018 lalu. Manager Komunikasi Kebon Binatang Bandung, Sulhan Syafi’i mengatakan, selain memberikan nama, pihaknya juga mengangkat Oded sebagai orang tua asuh harimau tersebut. Menurut Sulhan, jika nantinya sudah tidak lagi menjabat sebagai wali kota, titel sebagai orang tua asuh akan tetap melekat pada diri Oded.
Pemerintah Kota Bandung menggandeng Pusat Penelitian dan Pengembangan Pariwisata (P3PAR) ITB untuk pengembangan pariwisata di Kota Bandung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari menuturkan, pihaknya meminta ITB untuk menganalisis potensi pengembangan pariwisata di Kota Bandung. Hasil analisis itu akan dituangkan dalam buku manual tentang kepariwisataan yang menjadi buku panduan pengembangan kepariwisataan di Kota Bandung.
Sanksi yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin PSSI kepada Persib Bandung, hingga kini masih menjadi perbincangan hangat masyarakat. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, meski hal tersebut bukan ranahnya, ia berharap PSSI dapat menjatuhkan sanksi secara adil dan proporsional dan tepat sasaran.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menuturkan sanksi yang diterima Persib Bandung sangatlah tidak adil. Menurut Yana, dijatuhkannya sanksi tersebut, seharusnya agar klub tersebut tidak mengulangi kesalahannya dan bukan merugikan klub. Yana menilai, kasus tewasnya Haringga Sirla mutlak bukan kesalahan Persib Bandung.***