Kilas Bandung, Sabtu (13/10/2018)

KilasBandung – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat menilai masih banyak masyarakat yang menginterprestasikan data dengan berbeda. Kondisi ini terjadi karena Indonesia merupakan negara yang masih dalam proses berkembang yang masih melakukan penataan di semua sektor kehidupan khususnya yang berkaitan dengan data. Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Dody Herlando menyatakan untuk menyamakan persepsi dan mengetahui aturan-aturan dari sebuah data perlu dibangun kesepahaman bersama dalam menginterprestasikan sebuah data.

Salah satu program unggulan dalam 100 hari kerja duet Oded-Yana adalah meluncurkan program gerakan menghadirkan para Hafidz atau Penghapal Al Qur’an. Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan kehadiran para penghapal Al Qur’an tersebut tidak usah langsung hapal 30 juz tapi dilakukan secara bertahap. Oded berharap gerakan tersebut nantinya akan membentuk sosok seorang imam yang hafal Al Qur’an.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak peringatan hari Jadi Kota Bandung akan dimeriahkan oleh acara Bandung Great Sale dan ditutup dengan Bandung Light Festival. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Aswin Sulaeman mengatakan, kegiatan Bandung Great Sale berlangsung 14 Oktober-11 November 2018 dengan jumlah peserta 2.700 tenant, 12 mall, dengan besaran diskon 10-70 persen. Sedangkan Bandung Light Festival digelar 21 Oktober 2018 mendatang.

Badan Perencana Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung telah membuat aplikasi Sitaruna atau Sistem Informasi Tata Ruang Berbasis Mitigasi Bencana Kota Bandung sebagai upaya antisipasi mengurangi jumlah korban saat terjadi bencana. Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappelitbang Kota Bandung, Andry Heru Santoso mengatakan dalam aplikasi tersebut terdapat berbagai mitigasi bencana yang terjadi di Kota Bandung termasuk jalur evakuasi. Bagi masyarakat yang ingin melihat aplikasi tersebut bisa mengakses laman sitaruna.cityplan.id

Kurangnya SDM di Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung berdampak terhadap kurang optimal dalam menjalankan tugas. Kabid Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung Sihar Pandapotan Sitinjak mengatakan, pihaknya akan segera merekrut sebanyak 150 orang pegawai untuk memenuhi kekurangan SDM tersebut.

Hingga saat ini masih banyak Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) di Jawa Barat yang kesulitan mendapat akses pelayanan kesehatan jiwa. Ketua Yayasan Peduli Skizofrenia Indonesia Simpul Jawa Barat, Gema Gumelar mengatakan, masalah ekonomi dan geografis menjadi hambatan bagi mereka untuk menjangkau layanan kesehatan jiwa yang saat ini hanya baru ada satu Rumah Sakit Jiwa di Jawa Barat.***