KilasBandung – Sebanyak 3.288 rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kota Bandung diperbaiki di tahun 2018 dengan dana dari APBD Kota Bandung, APBD Provinsi Jawa Barat, serta bantuan Kementerian PUPR. Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan alokasi perbaikan setiap rumah dianggarkan sekitar Rp15 juta.

Penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni, Sonya Sesilia, berterima kasih karena tempat tinggalnya sudah jauh lebih baik. Sebelum adanya perbaikan, ia mengaku kondisi bangunan rumahnya rusak sehingga jika tidur pun tidak bisa tenang karena khawatir sewaktu-waktu rumahnya ambruk.

Jumlah angkatan kerja di Kota Bandung meningkat setiap tahunnya namun tidak dibarengi lapangan kerja yang tersedia. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Asep Cucu Cahyadi mengatakan angkatan kerja di Kota Bandung disumbang dari warga kota Bandung yang menginjak usia kerja juga pendatang dari luar kota Bandung.

Untuk itu pemerintah kota Bandung mendorong adanya program perlindungan anak-anak hingga tingkat kewilayahan. Kepala DP3APM Kota Bandung Dedi Sopandi mengatakan, salah satu program perlindungan anak di Kota Bandung adalah dengan membangun kelurahan ramah anak dan pembuatan rumah perlindungan anak.

Sebanyak 380 pohon bakal ditanam di sepanjang bantaran sungai Cipamokolan sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota Bandung terhadap Program Citarum Harum. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan penghijauan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Pemkot Bandung, Dansektor 22 Citarum Harum, serta unsur pengusaha.

Komandan Sektor 22 Citarum Harum Kolonel Infanteri Asep Rahman Taufik mengatakan selain melakukan penghijauan di sepanjang bantaran sungai Cipamokolan, jajarannya selalu mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.  Dalam 10 bulan terakhir, tingkat kesadaran warga dalam menjaga lingkungannya sudah mulai menunjukan perkembangan yang positif.

Jawa Barat menjadi salah satu provinsi andalan pemerintah untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia. Menurut Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Dody Herlando, saat ini SDM di Jawa Barat mulai lebih banyak didominasi kalangan milenial yang dengan kemampuannya dapat mewujudkan hal tersebut.***

Dengarkan Audio Podcastnya di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.