Kilas Bandung, Jumat (18/5/2018)

KilasBandung – Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung di pasar-pasar tradisional maupun modern bukan sekadar memantau harga tapi juga memeriksa kandungan dalam makanan tersebut. Pjs Walikota Bandung Muhammad Solihin menuturkan pemeriksaan dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa makanan yang mereka beli tidak mengandung zat berbahaya.

Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung memiliki kendaraan yang berfungsi sebagai laboratorium keliling keamanan makanan segar. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan laboratorium keliling yang dimiliki sejak tahun 2017 tersebut setiap hari melakukan pemeriksaan mutu pangan segar di pasar-pasar tradisional juga modern untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam membeli dan mengkonsumi bahan pangan segar.

Penggunaan kosmetik khususnya di kalangan generasi milenial sudah menjadi gaya hidup saat ini. Namun Kepala Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM) Bandung, Abdul Rahim meminta masyarakat berhati-hati jika membeli kosmetik secara on line karena penjualannya sulit diawasi terutama kadar dan kandungan kosmetik tersebut.

Kota Bandung saat ini harus menangani 80.328 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sekitar 60.000 diantaranya adalah fakir miskin. Kepala Dinas Sosial dan Penanganan Kemiskinan Kota Bandung, Tono Rusdiantono Pemerintah Kota Bandung bekerja keras menyelesaikan persoalan terkait PMKS seperti serbuan pendatang yang mencoba mengadu nasib di Kota Bandung namun tidak memiliki keahlian.

Pjs Walikota Bandung Muhammad Solihin menghimbau masyarakat agar memperhatikan kecukupan protein dalam mengkonsumsi makanannya terutama selama Bulan Suci Ramadhan. Solihin mencontohkan jika harga ayam potong sedang tinggi maka jangan memaksakan membeli daging ayam tetapi bisa diganti dengan ikan yang proteinnya juga cukup tinggi.

Pasca aksi bom bunuh diri di Surabaya beberapa waktu lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperketat penjagaan dan pengawasan di sejumlah fasilitas vital milik perusahaan. Manager Humas PT KAI Daops 2 Bandung, Joni Martinus mengatakan, kebijakan tersebut sebagai antisipasi kemungkinan adanya aksi terorisme sehingga pihaknya melakukan pemeriksaan secara ketat kepada calon penumpang atau masyarakat yang masuk ke dalam lingkungan stasiun dan kantor-kantor milik PT KAI.***